JAKARTA—Total E&P Indonesie menegaskan tetap melanjutkan investasi di Blok Mahakam, Kalimantan Timur meski kontrak blok tersebut akan habis pada 31 Maret 2017. Kristanto Hartadi, Head Department Media Relations Total E&P Indonesie mengatakan bukan berarti ketika kontrak akan berakhir, lalu Total berhenti melakukan eksplorasi dan mengeluarkan investasi baru. “Kami berupaya menahan produksi yang terus turun dan mencari sumur-sumur baru. Meski kontrak berakhir pada 2017, sumur-sumur kan harus tetap berproduksi,” ujarnya hari ini, Kamis (1/11). Berdasarkan data BP Migas, produksi minyak Total sampai akhir tahun ini akan mencapai 66.400 barel per hari dan produksi gas 1,9 miliar kaki kubik per hari (Bscfd). Produksi tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan 2011 sebesar 64.000 bph dan 2,3 Bscfd. Lapangan-lapangan yang ada di Blok Mahakam saat ini memang sudah dalam kondisi sangat tua (very mature) serta hampir 75% dari cadangannya telah diproduksi. Blok itu sudah berproduksi sejak 1974 dan produksinya mulai menurun sejak 2011. Arividya Noviyanto, VP Human Resources, General Services & Audit, and Corporate Communication Total E&P Indonesie menambahkan Total terus berusaha mengendalikan penurunan produksi. Upaya pengendalian produksi itu termasuk mengebor 100 sumur per tahun, menginstal 6 platform baru selama periode 2012—2013, hingga mengadakan 10.000 intervensi sumur per tahun. (if)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel