Raih PMN Rp648 miliar, PAL Indonesia revitalisasi fasilitas produksi

Bisnis.com,01 Nov 2012, 11:07 WIB
Penulis: News Editor
SURABAYA: PT PAL Indonesia (Persero) merevitalisasi fasilitas produksi dan perbaikan kapal niaga maupun kapal perang dengan dana Rp200 miliar, melalui pemanfaatan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp648 miliar. 
 
Langkah tersebut antara lain ditujukan terhadap fasilitas divisi kapal niaga, guna membidik permintaan/kebutuhan kapal di sektor minyak dan gas bumi yang potensinya mencapai 526 unit dengan nilai proyek sekitar US$9,43 miliar. Diantaranya kebutuhan PT Pertamina saja sebanyak 50 unit.
 
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmansyah Arifin menyatakan tekadnya guna membangkitkan kembali BUMN industri galangan tersebut dari keterpurukan melalui optimalisasi kompetensi dan fasilitas, setelah beberapa tahun terakhir mengalami kerugian.
 
Menurutnya, peluang pasar pembangunan kapal baru maupun perbaikan kapal sangat besar, maka peluang tersebut harus diraih dengan merevitalisasi fasilitas produksi agar dapat meningkatkan layanan terhadap pemesan. 
 
Kegiatan revitalisasi tersebut dimulai bulan ini dengan memanfaatkan dana PMN senilai Rp648 miliar. Adapun fasilitas yang direvitalisasi mencakup divisi kapal perang, divisi kapal niaga, divisi perawatan dan perbaikan kapal, divisi teknologi serta divisi rekayasa umum.
 
"Peluang pasar yang besar ada di depan mata, baik kapal niaga maupun kapal perang, dan saat ini kami tengah membangun 19 unit kapal serta beberapa proyek nonkapal," ujarnya, hari ini (Kamis, 1 November).
 
Kapal yang sedang diproduksi PAL saat ini terdiri dari 2 unit tanker berbobot 17.500 dead weight ton (DWT) pesanan PT Pertamina, selain pesanan TNI AL meliputi 2 unit kapal tunda 2.400 HP, 3 unit kapal cepat rudal (KCR-60), 4 unit landing craft utility (LCU) dan 8 unit landing craft vehicle personel (LCVP).
 
Firmansyah menambahkan sesudah merevitalisasi fasilitas produksi akan meningkatkan upaya mendapatkan order kapal perang maupun niaga. Antara lain kapal yang dibutuhkan di sektor migas yang mencapai 526 unit dari 14 kategori berbeda, dengan nilai proyek sekitar US$9,43 miliar sesuai data Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian. Diantaranya PT Pertamina saat ini membutuhkan 50 unit kapal.
 
Menurut Manajer Humas PT PAL Indonesia, Bayu Witjaksono, dari dana PMN senilai Rp648 miliar yang diterima BUMN berkantor pusat di Surabaya itu, diantaranya 50% akan digunakan untuk modal kerja.
 
"50% lagi digunakan restrukturisasi dan revitalisasi fasilitas produksi. Dana yang dimanfaatkan revitalisasi fasilitas produksi Rp150 miliar lebih yakni sekitar Rp200 miliar," tuturnya.
 
PAL, lanjut Bayu, juga akan diarahkan untuk membidik peluang jasa di bidang pelatihan terhadap anak buah kapal (ABK) dengan mengoptimalkan fungsi Pusdiklat, menjual desain kapal, jasa perbaikan dan perawatan kapal serta proyek nonkapal (peralatan industri migas dan pembangkit listrik). 
  
(k22/faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini