BLOK MAHAKAM: Pemerintah minta Pertamina siap

Bisnis.com,08 Nov 2012, 05:22 WIB
Penulis: Arma Editor
BALIKPAPAN: Pemerintah meminta kesiapan Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam dalam segala aspek bisnis yakni finansial, teknologi dan sumber daya manusia guna didorong dalam mendominasi pengelolaan di blok  migas tersebut. 
 
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Narianto Wagimin mengatakan Presiden SBY telah meminta agar Pertamina bisa menguasai lebih dari 50% saham pengelolaan Blok Mahakam. Saat ini, pengelolaan blok yang terletak di Delta Mahakam itu dibawah koordinasi Total E&P Indonesie (TEPI) dan Inpex Corporation (Inpex). 
 
“Pemerintah mengharapkan Pertamina bisa menguasai sebagian besar saham blok tersebut,” ujarnya kepada wartawan usai berbicara dalam Seminar Indonesia Oil and Gas Conference 2012, Rabu (07/11). 
  
Dorongan pemerintah kepada Pertamina tersebut tak lepas dari target pencapaian kemandirian energi pada 2025. Menurutnya, pada tahun tersebut sekurang-kurangnya 505 dari operator lapangan minyak dalam negeri dikuasai oleh perusahaan nasional. 
 
Narianto meyakini Pertamina mampu menjadi operator dari blok yang selama ini memproduksi gas terbesar di Indonesia. Terlebih proses transfer operasi sudah pernah dilakukan Pertamina seperti yang dilakukan pada Blok Offshore North West Java (ONWJ) dari British Petroleum. 
 
“Memang pada masa awalnya agak sedikit ada kendala karena perlu penyesuaian. Namun, setelah transisi selesai kendala tersebut bisa direduksi dan bisa kembali ke performa normal dan saya yakin bisa lebih baik lagi,” tukasnya. 
 
Saat ini, pihaknya sedang berunding untuk mencari titik temu mengani rencana peralihan kontrak yang akan habis pada 2017 mendatang. Pembahasan difokuskan pada proses mencari solusi yang tepat sasaran untuk mengedepankan kepentingan nasional. 
 
Kendati demikian, Narianto mengakui belum ada pihak yang mengajukan proposal kepada pemerintah terkait pengelolaan Blok Mahakam tersebut. TEPI selaku pengelola blok yang masih memegang kontrak belum mengajukan rencana perpanjangan kontrak. Demikian halnya dengan Pertamina, sebagai calon kuat dari pemerintah, juga belum mengajukan proposal penawaran pengelolaan blok. 
 
Dia menambahkan karakteristik di Delta Mahakam memang unik karena tiap sumur yang berproduksi tidak saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini menjadikan pengelola lapangan produksi perlu mencari lokus baru untuk melakukan pengeboran. 
 
“Karena dalam delta itu minyak dan gas berada dalam gundukan yang terpidah-pisah dan bukan dalam satu kolam raksasa,” ujarnya. 
 
Blok Mahakam diyakini masih memiliki cadangan sekitar 12,7 triliun kaki kubik (trillion cubic feet /TCF) gas dari total 27 TCF. TEPI dan Inpex telah terikat perjanjian kontrak bagi hasil sejak 1967 dan diperpanjang selama 20 tahun pada 1997. 
 
Tercatat, 80% gas yang dihasilkan dari Blok ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan industri di Bontang selain untuk memenuhi kontrak penjualan gas dengan Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini