KTT ASEAN 2012: Hadapi MEA, Dunia Usaha RI Perlu Diproteksi

Bisnis.com,17 Nov 2012, 23:50 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi

PHNOM PENH-Kadin Indonesia mengingatkan pemerintah untuk memproteksi dan memberdayakan pelaku usaha domestik agar bisa berperan aktif dalam integrasi ekonomi kawasan Asean melalui kerangka Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community) pada 2015.

Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) diharapkan mendorong peningkatan kinerja usaha domestik baik dalam menjaga pasar domestik maupun melakukan penetrasi pasar di kawasan Asean maupun Asia Timur.

“Kami mendukung langkah-langkah pemerintah menuju MEA pada 2015. Tetapi kami juga minta kepada pemerintah untuk melindungi pelaku usaha di Tanah Air agar mereka tetap eksis bahkan mampu berekspansi,” katanya di Phnom Penh, Sabtu malam (17/11). (foto: Kemendag)

Dia menggarisbawahi pengalaman ekspansi dunia usaha dari negara Asean lain masuk ke Tanah Air yang begitu mudahnya seperti maskapai penerbangan dan perbankan dari Malaysia dan Singapura.

Sementara di saat sama, paparnya, dunia usaha RI  yang hendak ekspansi masuk ke Malaysia dan Singapura demikian susahnya karena terbentur oleh berbagai kendala terutama terkait hambatan non-tarif. “Kami ingin pemerintah tidak sampai melupakan ketahanan pasar domestik”.

Menteri Perindustrian RI MS Hidayat mengatakan harapan Kadin Indonesia akan diperhatikan dengan seksama oleh pemerintah. “Hal yang paling realistis dilakukan pemerintah adalah lebih kepada ranah hambatan non-tarif misalnya regulasi, dimana hal yang sama dilakukan oleh negara Asean lain,” ujarnya.

Sementara Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan mengajak seluruh pemangku kepentingan di dalam negeri terutama dunia usaha untuk bersama-sama mengantarkan RI mendapat manfaat maksimal dari penerapan MEA.

“Langkah awal yang dapat dilakukan oleh Kadin Indonesia bersama pemerintah yakni menyebarluaskan sisi manfaat dari MEA bagi dunia usaha nasional,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: David Eka Issetiabudi
Terkini