BBM BERSUBSIDI: Pertamina setop Distribusi sisa kuota

Bisnis.com,25 Nov 2012, 15:00 WIB
Penulis: Fajrin

JAKARTA--PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menghentikan pengendalian distribusi sisa kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi 2012 terhitung mulai 25 November 2012. Pengehentian ini dilakukan setelah pengendalian distribusi berjalan selama satu pekan.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan langkah ini diambil menyusul munculnya kerawanan sosial yang dikhawatirkan akan mengganggu kepentingan nasional yang lebih besar.

Seperti diketahui, Pertamina menerapkan pengendalian BBM bersubsidi sesuai dengan amanat pemerintah melalui surat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi tanggal 7 November 2012 perihal Pengendalian Distribusi Sisa Kuota BBM Bersubsidi 2012, yaitu pengendalian distribusi BBM bersubsidi sesuai sisa kuota dibagi jumlah hari tersisa hingga akhir tahun.

“Namun, dengan memperhatikan perkembangan situasi sosial di daerah-daerah pascakebijakan tersebut, dan mempertimbangkan kepentingan nasional yang lebih besar kami memutuskan terhitung mulai 25 November 2012, Pertamina menyetop kebijakan pengendalian pasokan BBM yang berjalan selama sepekan ini sambil menunggu arahan dari pemerintah selanjutnya,” tutur Ali, Minggu (25/11/2012).

Sebenarnya, pengendalian BBM subsidi harus dilakukan mengingat kuota yang telah ditetapkan pemerintah dan DPR dalam APBN-P 2012 sebesar 44,04 juta KL jangan sampai terlampaui.

Semula dalam APBN 2012 kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 40 juta KL. Kemudian, pada September 2012 ditambah sebesar 4,04 juta KL sehingga total menjadi 44,04 juta KL. Sebanyak 43,9 juta KL diantaranya menjadi tanggung jawab Pertamina, dengan rincian 27,8 juta KL Premium, 14,9 juta KL Solar, dan 1,2 juta KL Kerosene.

Hingga 20 November 2012 realisasi penyaluran BBM bersubsidi masing-masing mencapai 24,9 juta KL Premium, 13,7 juta KL Solar, dan 1,1 juta KL Kerosene.

“Premium secara nasional over 1,1 %, Solar 4 %. Kita sudah tidak lagi berwacana kurang atau tidak. Relisasi premium, 24, 9 juta KL, artinya sisa 3,1 juta KL dibagi kira-kira 41 hari lagi, berarti kurang dari 1 juta KL per hari pemakaian seharusnya,” terangnya.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini