JALUR KA LONGSOR: Pemerintah Didesak Bantu Dana Khusus Bencana

Bisnis.com,26 Nov 2012, 17:50 WIB
Penulis: Arif Gunawan Sulistyono

JAKARTA: Kementerian Perhubungan maupun pakar transportasi menilai perlu adanya dana khusus bencana untuk moda transportasi kereta api mengingat sekitar 100-an titik jalur KA rawan longsor dan banjir.

Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Arief Heryanto mengatakan mungkin memang perlu dana khusus bencana untuk moda transportasi kereta api (KA) mengingat KA ini sebagai moda angkutan massal yang sangat dibutuhkan masyarakat.

“Seperti kejadian di Cilebut, Bogor yang mengalami tanah longsor di km 45 antara Stasiun Bojong Gede-Cilebut, layanan terganggu, sedangkan untuk perbaikan butuh dana besar,” kata Arief di sela-sela kunjungan ke lokasi untuk uji coba satu jalur kereta api, Senin (26/11/2012).

Arief menambahkan untuk perbaikan rel yang rusak akibat longsor di Cilebut ini, seluruh dana perbaikan masih ditanggung PT Kereta Api Indonesia (KAI), karena Kementerian Perhubungan tidak memiliki anggaran untuk perbaikan seperti ini.

“Kami sebagai regulator membantu dengan menyediakan rel sepanjang 200 meter, juga bantalan rel.  Prasarana ini sudah ada di satuan kerja lainnya, tinggal direlokasi,” kata Arief.

Menurutnya, selain Kemenhub, bantuan juga diberikan oleh perusahaan BUMN karya untuk konstruksi. “Perbaikan rel di Cilebut yang rusak akibat longsor ini dikerjakan bersama-sama, bukan hanya beban PT Kereta Api Indonesia,” kata Arief.

Direktur Keselamatan Ditjen Perkertaapian Kemenhub Hermanto Dwi Atmoko mengatakan  pihaknya juga membantu pengurukan sedalam 30 meter  yang anggarannya sekitar Rp4 miliar.

Peneliti Transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang yang juga Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan perlu alokasi dana khusus bencana untuk moda kereta api, sama seperti yang berlaku untuk bandara dan pelabuhan.

“Tampaknya  dana tanggap darurat bencana untuk kereta api harus secepatnya dialokasikan agar tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat kalau terjadi bencana seperti di Cilebut ini,” kata Djoko. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini