WARGA PERBATASAN: Kemenpera Siapkan 3.750 Rumah Khusus

Bisnis.com,06 Des 2012, 09:28 WIB
Penulis: News Editor

ATAMBUA--Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI mengalokasikan 3.750 rumah khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Belu, wilayah batas antara RI-Timor Leste.

Bupati Belu Joachim Lopez mengatakan alokasi rumah tersebut 2.305 unit merupakan sisa tahun 2011 dan sisanya 1.445 unit merupakan usulan baru pada tahun 2012.

Joachim mengatakan hal itu menjawab soal intervensi pemerintah pusat terhadap Pemerintah Kabupaten Belu, untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan akan rumah yang layak huni bagi warga di wilayah yang berbatasan dengan Timor Leste tersebut.

“Masih banyak masyarakat yang tersebar di 24 kecamatanyang belum mermiliki rumah layak huni, dan membutuhkan fasilitas bantuan perumahan tersebut,” katanya, Kamis (6/12/2012).

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Belu sudah menerima kucuran bantuan Rpp350 miliar dari Kementerian Perumahan Rakyat RI untuk pembangunan perumahan di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Timor Leste itu.

"Jumlah itu yang terbesar dari keseluruhan bantuan yang dikucurkan pemerintah pusat oleh sejumlah kementerian yang mencapai total Rp825 miliar," kata Joachim.

Terhadap alokasi jumlah perumahan yang diberikan tersebut, katanya, Pemerintah Kabupaten Belu telah menyediakan lahan untuk pelaksanaan pembangunan perumahan tersebut.

Menteri Perumahan Rakyat RI Djan Faridz mengatakan alokasi kuota bantuan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah pada 2012 berjumlah 250 ribu unit yang akan disalurkan ke seluruh wilayah negara kepulauan tersebut.

"Jumlah itu merupakan alokasi kuota yang pemerintah sediakan di tahun 2012 ini dan sedang disalurkan sesuai permintaan pemerintah daerah masing-masing," kata Djan Faridz saat berkunjung ke Desa Fatulotu, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan alokasi tersebut akan ditingkatkan jumlahnya pada 2013 menjadi 500 ribu unit.(Antara/ems)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khamdi
Terkini