MUSIM HUJAN: Petani diminta tanam padi tahan toboh

Bisnis.com,11 Des 2012, 00:08 WIB
Penulis: News Editor

BANTUL: Memasuki musim hujan petani Bantul diimbau untuk tidak menanam varietas padi yang ketika memasuki usia panen mudah roboh akibat terkena guyuran hujan.

"Petani harus bisa menyesuaikan musim, seperti musim hujan ini jangan menanam padi yang ketika akan panen mudah roboh," kata Kepala UPT Balai Benih Pertanian, Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Budi Santoso, hari ini.Menurut dia, varietas padi yang mudah roboh diantaranya Membramo dan Sintanur, varietas tersebut mudah roboh saat terkena hujan maupun angin kencang karena batang tidak kuat menahan beban bulir padi dan daun yang basah."Sebaliknya, petani kami imbau menanam padi yang batang lebih kuat seperti varietas ciherang, karena saat akan panen batang ini akan menahan bulir padi," katanya.Tanaman padi yang roboh, kata dia akan memengaruhi biaya operasional tenaga untuk memotong padi, karena tanaman yang roboh proses pemotongannya lebih lama dibanding padi yang masih tegak."Dalam pertanian musim sangat berpengaruh, namun sebaliknya jika petani pandai menyesuaikan maka hasilnya akan lebih menguntungkan, saya berharap musim tidak menjadi momok bagi petani," katanya.Ia juga menyinggung, jika cuaca kemarau maka petani bisa menanam padi varietas Situbagendit, karena varietas ini bisa tumbuh tanpa memerlukan banyak air seperti varietas padi pada umumnya."Siklus cuaca dalam setahun tidak sama, sehingga tanaman daya tumbuh juga berbeda, pergantian varietas padi dalam setahun itu perlu untuk memperbaharui akar," katanya.Menurut dia, UPT Balai Benih Pertanian, selain mendorong petani untuk dapat mengoptimalkan hasil pertanian juga mengembangkan berbagai varietas benih yang disukai petani dan pasar agar petani bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat."Benih merupakan salah satu faktor yang penting dalam budi daya tanaman, sehingga penggunaan benih unggul dan bermutu dapat menjamin pertumbuhan tanaman yang optimal," katanya. (Antara/Endot Brilliantono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Reporter 1
Terkini