IPO, BANK MASPION incar dana publik Rp100 miliar awal tahun depan

Bisnis.com,12 Des 2012, 18:06 WIB
Penulis: News Editor

SURABAYA: PT Bank Maspion Indonesia hari ini menawarkan Rp300—Rp340 per lembar saham ke sejumlah investor di Surabaya dalam paparan publik jelang penawaran saham perdana yang rencananya digelar 2—4 Januari tahun depan.

Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim mengungkapkan  perseroan menargetkan raihan dana dari IPO mencapai Rp100 miliar. Maspion berencana melepas 380 juta saham atau 10,98% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.SURABAYA: PT Bank Maspion Indonesia hari ini menawarkan Rp300—Rp340 per lembar saham ke sejumlah investor di Surabaya dalam paparan publik jelang penawaran saham perdana yang rencananya digelar 2—4 Januari tahun depan.

Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim mengungkapkan  perseroan menargetkan raihan dana dari IPO mencapai Rp100 miliar. Maspion berencana melepas 380 juta saham atau 10,98% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.

Menurut Herman, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum—setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek—akan digunakansepenuhnya untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, termasuk memperkuat ekspansi kredit dalam upaya pengembangan usaha.

“Total kredit hingga kini telah mencapai Rp2,6 triliun. Tahun depan, pertumbuhan kredit diharapkan sebesar 25%—30%, atau minimal naik Rp700 miliar,” ucapnya kepada Bisnis usai paparan publik IPO di Surabaya, hari ini (12/12/2012).

Herman mengatakan penyaluran kredit dominan menyasar segmen ritel sebesar 50%, dan sisanya digunakan untuk menyokong sektor usaha mikro. Adapun, rasio kecukupan modal (CAR) saat ini di level 16% dan akan diupayakan menjadi 15% tahun depan.

“Kami sadar, kami kuat di sektor kredit. Jadi, lebih baik terus bersaing dengan tingkat bunga sekitar 9%—11%. Itu membuat kami tetap kompetitif dengan ‘gajah-gajah’ di industri perbankan,” katanya.Perseroan telah menunjuk PT Makinta Securities sebagai penjamin pelaksana emisi IPO. Persero dan penjamin emisi telah menggelar masa penawaran awal pada 7 Desember lalu, dan akan berakhir pada 17 Desember mendatang. (arh)

Menurut Herman, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum—setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek—akan digunakansepenuhnya untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, termasuk memperkuat ekspansi kredit dalam upaya pengembangan usaha.

“Total kredit hingga kini telah mencapai Rp2,6 triliun. Tahun depan, pertumbuhan kredit diharapkan sebesar 25%—30%, atau minimal naik Rp700 miliar,” ucapnya kepada Bisnis usai paparan publik IPO di Surabaya, hari ini (12/12/2012).

Herman mengatakan penyaluran kredit dominan menyasar segmen ritel sebesar 50%, dan sisanya digunakan untuk menyokong sektor usaha mikro. Adapun, rasio kecukupan modal (CAR) saat ini di level 16% dan akan diupayakan menjadi 15% tahun depan.

“Kami sadar, kami kuat di sektor kredit. Jadi, lebih baik terus bersaing dengan tingkat bunga sekitar 9%—11%. Itu membuat kami tetap kompetitif dengan ‘gajah-gajah’ di industri perbankan,” katanya.Perseroan telah menunjuk PT Makinta Securities sebagai penjamin pelaksana emisi IPO. Persero dan penjamin emisi telah menggelar masa penawaran awal pada 7 Desember lalu, dan akan berakhir pada 17 Desember mendatang. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Lestari Ciptaningtyas
Terkini