MERPATI DILIKUIDASI: Forum pegawai maskapai tolak rencana Menneg BUMN

Bisnis.com,12 Des 2012, 18:22 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: Forum pegawai Merpati Nusantara Airlines menolak rencana Menneg BUMN untuk menutup maskapai ini karena potensinya masih bagus."Kami karyawan Merpati sangat khawatir sekali dengan pernyataan Menneg BUMN Dahlan Iskan tentang perseroan melalui setiap pemberitaan pers di Indonesia akhir-akhir ini," kata Ketua Umum Forum Pegawai Merpati Danu Risman dalam jumpa pers, Rabu (12/12/2012).Dia mengatakan para pegawai Merpati menilai pernyataan Dahlan di berbagai tersebut membuat kondisi Merpati tak membaik. Dengan berbagai pernyataan tersebut, pegawai Merpati menilai Menneg BUMN tidak paham perihal kondisi perusahaan."Wajar kalau kami tolak seluruh statement Dahlan Iskan yang mau menutup Merpati," ujar Danu.Dia menjelaskan pernyataan Dahlan yang membuat khawatir dan dilansir media yang kemudian dirangkum pegawai Merpati, seperti "Merpati merugi, kalau tidak bisa diperbaiki ya sudah tutup saja. Kami kasih kesempatan kepada direksinya, kalau direksinya angkat tangan, ya tutup saja."Pernyataan lainnya dinilai tidak sesuai kenyataan sebenarnya, yakni perihal kinerja. "Sekarang sudah membaik, tidak lagi menunggak bayar fuel, bandara, asuransi dan karyawan." Atas semua itu, Danu meminta pemerintah tetap mempertahankan Merpati dan mencari solusi permasalahannya.Roy Julius, salah seorang karyawan yang sebelumnya menjabat sebagai SVP Flight Standard Merpati mengatakan Merpati layak dipertahankan karena masih potensial dengan brand image masyarakat bahwa Merpati untuk melayani penerbangan ke timur Indonesia."Merpati bisa diperbaiki, asalkan pemiliknya mau serius, karena selama ini bantuannya tidak pernah tepat waktu, tidak tepat sasaran dan tepat jumlah. Seandainya armada diberikan dalam jumlah cukup, pembiayaan tepat waktu dan tepat sasaran, kami optimistis Merpati bisa diperbaiki," kata Roy.Roy juga mempertanyakan mengapa pada era manajemen baru banyak karyawan yang dipecat dengan alasan yang tak jelas. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Lestari Ciptaningtyas
Terkini