JALUR KA JABODETABEK: Diintai 5 Titik Longsor

Bisnis.com,13 Des 2012, 19:55 WIB
Penulis: Arif Gunawan Sulistyono

JAKARTA- PT Kereta Api Indonesia mencatat setidaknya terdapat lima titik rawan longsor di lintasan kereta wilayah kerja Daerah Operasi I yakni Jakarta dan sekitarnya.Senior Manager Jalan Rel dan Jembatan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop I) Junaidi Nasution mengatakan kelima titik rawan longsor  tersebut berada di rel lintas Stasiun Tiga Raksa (Serpong), antara Stasiun Bojong Gede dan Citayam (Bogor), km 5 antara Stasiun Tanah Abang dan Manggarai, lintas Bogor-Sukabumi yakni Batu Tulis dan Maseng."Yang paling rawan lintas Bogor-Sukabumi. Untuk Tanah Abang-Manggarai, bantalan tanah sedikit miring karena ada warga yang membuang puing bangunan disitu, sehingga bantalan relnya kurang kuat menahannya," kata Junaidi di kantor Kementerian Perhubungan, Kamis (13/12).Dia menambahkan pihaknya terus melakukan pemeriksaan kondisi rel, apalagi saat musim hujan, pemeriksaan jalan kaki menjadi dua kali sehari dari biasanya yang hanya sekali sehari."Apalagi pasca tanah longsor yang terjadi diantara Stasiun Cilebut-Bojong Gede, kami semakin meningkatkan pemeriksaan," kata Junaidi.Pemerintah melalui Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan bahkan menjamin rel kereta lintas Cilebut-Bojong Gede hingga Bogor aman dilalui dua jalur dengan catatan kereta berjalan perlahan di lokasi bekas longsoran."Kami pastikan lintasan dua jalur di lokasi bekas longsor sudah aman dilalui, namun kecepatan kereta maksimal hanya 20 km/jam," kata Direktur Keselamatan Ditjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko.Hermanto menjelaskan pihaknya bersama PT KAI sudah melakukan pengecekan dan uji coba dengan kereta barang yang bobotnya lebih berat ketimbang KRL. Namun untuk mengawasi keselamatan perjalanan di lokasi bekas longsoran, pihaknya mendirikan pos petugas yang memantau terhadap kestabilan tubuh baan  selama 24 jam. (if) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wan Ulfa Nur Zuhra
Terkini