PEMBIAYAAN LUAR NEGERI: Swasta Akan Kalah Bersaing Dengan Pemerintah

Bisnis.com,13 Des 2012, 20:05 WIB
Penulis: Nancy Junita - nonaktif

JAKARTA: Swasta akan sulit berkompetisi dengan pemerintah dalam mencari pembiayaan luar negeri yang menggunakan obligasi.Hendri Saparini, Pengamat Ekonomi Econit, mengatakan langkah pemerintah yang melakukan pembiayaan defisit melalui penerbitan obligasi dengan yield tinggi akan menyulitkan swasta dalam mencari pembiayaan luar negeri."Jadi kalau tetap bertahan dengan suku bunga tinggi, tentu saja swasta menjadi sulit berkompetisi dengan suku bunga pemerintah yang di atas 5%, sekarang masih 5,7%," ungkapnya seusai acara Economic Review Asosiasi Emiten indonesia, Kamis (13/12/2012).Padahal, lanjutnya, swasta diharapkan dapat mencari sumber pembiayaan yang lebih variatif dan tidak hanya mengandalkan sumber pembiayaan dalam negeri."Tidak bisa dipungkiri kemudian akan ada utang yang besar seperti yang dikatakan oleh Menkeu karena di dalam negari itu pilihan pembiayaannya terbatas," ujarnya.

Padahal, imbuhnya, suku bunga yang diterapkan oleh negara-negara Indonesia relatif lebih rendah dengan kisaran sekitar 3%.Dia mengatakan kondisi seperti ini akan mengakibatkan investasi swasta memiliki biaya yang tinggi.Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengingatkan agar swasta mewaspadai risiko yang timbul dari peningkatan utang luar negeri swasta sepanjang 2012.Data Bank Indonesia mencatatkan posisi utang luar negeri swasta per September 2012 mencapai US$123,27 miliar. Sebagian besar pinjaman dilakukan oleh perusahaan bukan lembaga keuangan dengan porsi mencapai 76,32%. (bas) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aang Ananda Suherman
Terkini