GAJAH TUNGGAL: Rancang Penerbitan Obligasi Bernilai US$500 Juta

Bisnis.com,13 Des 2012, 21:35 WIB
Penulis: Yoseph Pencawan - nonaktif

JAKARTA--Produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk,  akan menerbitkan obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat sebesar US$500 juta atau setara dengan Rp4,79 triliun.Dalam keterbukaan informasi manajemen perseroan, Kamis (13/12), surat utang yang akan ditawarkan dengan kupon tetap maksimum 10% per tahun itu akan digunakan untuk membeli kembali (buyback) obligasi awal yang diterbitkan anak usaha perseroan, GT 2005 Bonds B.V, pada 2009 yang akan jatuh tempo 2014 sebesar US$412,49 juta.Sisa dana hasil obligasi tersebut akan digunakan untuk belanja modal perseroan yaitu ekspansi fasilitas produksi ban truck and bus radial (TBR) dan keperluan perseroan lainnya.Sehubungan dengan rencana penerbitan obligasi yang akan jatuh tempo pada 2018 atau jangka waktu lain yang disepakati para pihak itu, manajemen emiten berkode GJTL itu akan meminta persetujuan dari pemegang saham perseroan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa(RUPSLB) yang akan digelar pada 14 Januari 2013.RUPSLB digelar karena nilai emisi obligasi tersebut lebih dari 50% dari ekuitas perseroan per 31 Desember 2011.Direktur Gajah Tunggal Catharina Widjaja masih enggan menjelaskan perihal detil rencana penerbitan obligasi tersebut. "Maaf kami belum bisa kasih info saat ini sebab masih dalam pembahasan," katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (13/12).Berdasarkan catatan Bisnis, Gajah Tunggal membukukan pendapatan pada 9 bulan pertama tahun ini sebesar Rp9,38 triliun atau tumbuh 7,56% dibandingkan dengan raihan pada periode yang sama tahun lalu sebesarRp8,72 triliun.Sementara itu, laba bersih yang dibukukan perseroan tercatat Rp777,77 miliar atau naik 31,35% dari periode yang sama 2011 sebesar Rp592,13 miliar.Pertumbuhan laba bersih Gajah Tunggal salah satunya disebabkan oleh menurunnya biaya bahan baku yang mencapai Rp5,66 triliun per September tahun ini. Jumlah tersebut susut 5,73% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6 triliun. (if) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wan Ulfa Nur Zuhra
Terkini