LALU LINTAS JAKARTA: Kebijakan ganjil genap tak tepat

Bisnis.com,15 Des 2012, 16:59 WIB
Penulis: Martin-nonaktif

JAKARTA--Staf Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono mempertanyakan rencana kebijakan  Gubernur DKI menerapkan penggunaan mobil dengan nomor bergantian  ganjil dan genap,

Heru  mengatakan pejabat dalam membuat kebijakan mesti memikirkan keperluan  masyarakat, bukan malah mengorbankan kepentingan warga.

"Rencana Gubernur DKI menerapkan penggunaan mobil dengan nomor bergantian, ganjil dan genap, saya rasa bukan kebijakan yang tepat. Mungkin bisa dikatakan kebijakan yang ganjil," kata Heru melalui pesan singkat dari telepon genggam hari ini, Sabtu (15/12/2012).

Menurutnya,  warga yang memiliki dua mobil atau lebih dengan nomor genap dan ganjil, maka tidak akan bermasalah dengan kebijakan tersebut.

Masalah dihadapi bagi warga yang sudah terlanjur punya dua mobil, kebetulan semuanya bernomor ganjil atau yang punya satu mobil saja.

"Harus naik apa kalau kerja? Mestinya jawabannya adalah naik kendaraan umum. Pertanyaannya, sudah ada dan layakkah kendaraan umum di DKI?" tanya Heru.

Ketersediaan  busway juga masih dipertanyakan seperti ketepatan waktu dan kelayakan bis yang kemungkinan  mogok.

Dia juga mengkhawatirkan kebijkan tersebut malah mendorong masyarakat memakai nomor palsu.

"Pemda DKI boleh saja membatasi hak masyarakat untuk menggunakan miliknya,  namun kewajibannya untuk menyiapkan layanan kebutuhan masyarakat sebaiknya dipenuhi dahulu," kata Heru.

Dalam menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan ganjil genap, Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo  pada tahap  awal  menerapkan  untuk kendaraan roda empat, sedangkan sepeda motor belum dikenai kebijakan itu. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini