SUKUK RITEL: Pemerintah Seleksi 28 Agen Penjual

Bisnis.com,16 Des 2012, 17:10 WIB
Penulis: Erlan Imran

JAKARTA-Pemerintah mengaku akan melakukan seleksi terhadap 28 calon agen penjual sukuk ritel 2013 dan keputusan ditetapkan pada pekan depan.

Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kemenkeu Dahlan Siamat menuturkan terdapat 28 lembaga keuangan yang mengajukan proposal sebagai agen penjual. Di antaranya terdiri dari 11 sekuritas dan 17 perbankan.

“Sekarang sedang dilakukan evaluasi, pekan depan dilakukan beauty contest bersama dengan tiga konsultan hukum,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (16/12/2012).

Dalam penilaian, DJPU akan menyusun daftar calon agen penjual yang terpilih berdasarkan kriteria tertentu, selanjutnya akan dilaporkan ke Kementerian Keuangan untuk mendapat persetujuan menteri.

Untuk pemilihan kali ini, lanjutnya, pemerintah akan lebih ketat melakukan seleksi dibandingkan tahun sebelumnya karena jumlah pemohon lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, pemerintah juga ingin mendorong ketertiban dalam penerbitan sukuk ritel yang akan diluncurkan selama 2013.

“Kalau tahun lalu seluruh jumlah pengaju diambil semua sebagai agen penjual, sekarang terlalu banyak. Jadi akan lebih diseleksi melihat kinerja tahun sebelumnya seperti apa,” ungkapnya.

Agen penjual sukuk ritel pada 2012 tercatat sebanyak 24 lembaga keuangan. Jika dirinci berdasar peringkat maka 24 calon agen penjual itu adalah Bank Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Mega Capital Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bank Negara Indonesia, Bahana Securities, Bank Rakyat Indonesia, Trimegah Securities, Standard Chartered Bank, Reliance Securities.

Selain itu, Bank BEI Syariah, Bank Central Asia, Bank Syariah Mandiri, Sucorinvest Central Gani, CIMB Niaga, Andalan Artha Advisindo Sekuritas, Bank UOB Indonesia, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, OCBC NISP, Kresna Graha Sekurindo, Batavia Prosperindo Sekuritas, Ciptadana Securities, dan Citibank NA.

Dalam APBNP 2012, target penerbitan sukuk negara senilai Rp57 triliun. Secara rinci dana telah didapat melalui penerbitan sukuk ritel sebesar Rp13,6 triliun, Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) Rp15,3 triliun dan lelang sukuk negara Rp18,5 triliun. terakhir, sukuk global sekitar US$1 miliar atau Rp9,5 triliun.

Penerbitan Surat Berharga Negara bruto pada 2013 ditargetkan sebesar Rp281,77 triliun. Penerbitan ini dilakukan untuk mengelola pasar obligasi negara menutup defisit APBN 2013 sebesar 1,65% terhadap PDB atau senilai Rp153,34 triliun. (spr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini