EKSPORTIR RESAH: Kasus Kehilangan barang terus berlanjut

Bisnis.com,20 Des 2012, 10:47 WIB
Penulis: News Editor

SEMARANG - Kalangan eksportir di Jawa Tengah merasa resah dengan makin maraknya kasus kehilangan sejumlah barang komoditas ekspor di perjalanan saat dikirim menuju negara tujuan.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Kota Semarang Agung Wahono meminta para pengusaha atau eksportir untuk lebih meningkatkan pengawasan proses pengiriman barang ekspor.

“Langkah ini perlu dilakukan karena maraknya kasus kehilangan barang yang akan di ekspor dalam kontainer, yang di duga dicuri oknum saat perjalanan,” ujarnya, Rabu (19/12/2012).

Dia mengatakan beberapa perusahaan mendapatkan komplain dari buyer bahwa ternyata barang yang diterimanya di luar negeri, jumlahnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan, bahkan dalam satu kontainer ada yang kosong sama sekali.

Diketahui, pertengahan 2012 lalu juga terjadi peristiwa “menguap’nya produk impor dalam kontainer yang dikirim ke buyer dari salah satu perushaan pemintalan benang di Jawa tengah, yakni PT Primayudha Mandiri jaya.

Dalam kasus ini, perusahaan mengalami kerugian sekitar US$67.695,52, karena perushaan ini telah mengalami kasus sama berturut turut empat kali, yakni kontainernya berkurang mulai dari seperempat hingga setengah kapasitas muatan.

Selain PT Primayudha Mandiri Jaya, ‘menguapnya’ produk ekspor tersebut juga pernah menimpa pada PT Bintang Asahi Textile Industry dan PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex).

Menurut Agung, dari kasus beberapa waktu lalu yang pernah diungkapnya, komplotan tersebut bekerja secara terorganisisr rapi, baik mulai dari sopir, eksekutor, hingga penadah barangnya.

“Dari yang pernah saya ungkap, sil pengunci kontainer yang berbentuk mirip botol, langsumg dicabut paksa oleh pelaku, lalu barang dipindahkan kontainer lainnnya lalu ditutup kembali sil tersebut dengan lem Alteco yang sangat kuat,” tutur Legal and public Relation PT Apac Inti Corpora tersebut.

Pihaknya menyarankan sebaiknya saat melakukan pengiriman, diusahakan sebisa mungkin jangan sore atau malam hari, sebaiknya pagi atau siang hari, sehingga peluang untuk melakukan pencurian sedikit berkurang, meskipun tidak menjamin juga.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jateng Ihwan Sudrajat mengatakan telah menerima sejumlah laporan terkait peristiwa kehilangan sejumlah barang ekspor tersebut.

“Disperindag Jateng pernah mendapatkan komplain dari kedutaan besar negara importir, terkait hilangnya sejumlah barang dalam satu kontainer, dan saat ini sedang saya inventarisir perusahaan mana saja yang telah mengalami hal ini,”tuturnya.

Menurutnya peristiwa tersebut merupakan kejahatan yang tidak bisa dianggap remeh, karena akan berdampak terhadap tingkat kepercayaan buyer maupun negaraimportir terhadap Indonesia.

“Kami akan segera koordinasikan dengan sejumlah instansi terkait untuk mencari solusi dan cara pencegahan yang strategis,” tuturnya. (k39/dot)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Reporter 1
Terkini