HARGA EMAS: China naikkan permintaan, harga kontrak terdongrak 1%

Bisnis.com,09 Jan 2013, 08:34 WIB
Penulis: News Editor

LONDON: Harga emas berjangka bergerak naik ke level tertinggi dalam sepekan seiring peningkatan permintaan koin di China, pembeli terbesar kedua di dunia.

Data pemerintah Negeri Tirai Bambu itu menunjukkan impor China dari Hong Kong tercatat hampir dua kali lipat pada November dari bulan sebelumnya.

US Mint telah menjual 71.500 ounces koin emas American Eagle pada bulan ini, dibandingkan dengan 76.000 ounces pada sepanjang Desember 2012. Pada 4 Januari 2013, perdagangan berjangka menyentuh level terendah 4 bulan di tengah sinyal dari the Fed yang mungkin menghentikan stimulus pada tahun ini.

"Penurunan harga minggu lalu telah menarik pembeli," kata Anthem Blanchard, Cheif Executive Officer Blanchard Vault kepada Bloomberg.

"Kami juga telah melihat permintaan yang tinggi dari China," tambahnya.

Harga emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 1% pada penutupan perdagangan ke level US$1.662,20 per ounce pada pukul 1.48 pagi di Comex New York, penaikan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 31 Desember 2012. Pada 3 sesi sebelumnya, harga jatuh 2,5%.

Menurut data yang dicatat oleh Bloomberg, Indeks perdagangan di Shanghai Gold Exchange melonjak ke rekor terbarunya pada perdagangan kemarin.

Isuo Toshima, seorang penasihat investasi mengatakan dana pensiun Jepang akan menambah dua kali lipat kepemilikannya di emas menjadi 100 miliar yen atau US$1,1 miliar pada 2015 seiring dengan kebijakan pemerintah baru yang menekan target inflasi.

Harga perak berjangka untuk pengiriman Maret naik 1,3% ke level US$30,465 per ounce di Comex, penaikan terbesar sejak 2 Januari 2013. Pada 4 Januari 2013 harga perak menyentuh US$29,24 atau terendah sejak 21 Agustus 2012.

Di New York Mercantile Exchange, harga platinum berjangka untuk pengiriman April naik 1,7% ke level US$1.583,20 per ounce, penaikan terbesar sejak 23 November 2012.

Palladium berjangka untuk pengiriman Maret turun 0,3% ke level US$667,85 per ounce. Harga tersebut telah turun dalam 4 sesi berturut-turut, penurunan terpanjang dalam 10 minggu. (Bloomberg/aca/arh)


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprika Rani Hernanda
Terkini