HARGA EMAS: Inflasi China kembali tekan emas ke US$1.660,60

Bisnis.com,12 Jan 2013, 09:56 WIB
Penulis: News Editor

LONDON--Harga emas berjangka jatuh untuk kedua kalinya dalam 3 hari karena inflasi China melampaui perkiraan ekonom, meningkatkan kekhawatiran bahwa pemerintah Negeri Tirai Bambu itu akan mengekang stimulus.

Berdasarkan data Biro Nasional Statistik, hari ini, inflasi China pada Desember naik ke level tertinggi dalam 7 bulan. Bullion naik 7% pada tahun lalu, keuntungan 12 kali berturut-turut, karena bank sentral Eropa, AS, dan China menaikkan langkah-langkah stimulus untuk mendorong ekonomi. Negara di kawasan Asia merupakan pembeli terbesar bullion di dunia setelah India.

"Pasar bereaksi terhadap angka inflasi China," kata Phil Streible, Senior Komoditas Broker R.J. O'Brein & Associates kepada Bloomberg, Sabtu (12/1). "Kurangnya likuidtas dalam sistem berarti pembelian mengalami perlambatan," tambahnya.

Harga emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 1% pada penutupan perdagangan sebesar US$1.660,60 per ounce pada pukul 1.43 sore di Comex New York.

Penurunan hari ini merupakan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 4 Januari. Namun demikian, harga masih naik 0,7% pada
minggu ini mengakhiri penurunan dalam 6 minggu.

Harga perak berjangka untuk pengiriman Maret turun 1,6% ke level US$30.408 per ounce di New York.

Di New York Mercantile Exchange, harga platinum berjangka untuk pengiriman April turun 0,2% ke level US$1.631,20 per ounce.

Sementara itu, harga Palladium untuk pengiriman Maret tergelincir 0,1% ke level US$701,45 per ounce. (Bloomberg/Aca/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bastanul Siregar
Terkini