JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan diperkirakan masih cenderung bergerak datar setelah mencatat kenaikan tipis pada penutupan sebelumnya.
Analis First Asia Capital David N. Sutyanto mengatakan IHSG pada Kamis (17/1) akan bergerak mirip seperti hari sebelumnya.
"IHSG akan bergerak mix, cenderung koreksi sedikit dengan kisaran 4.435 hingga 4.380," ujarnya Rabu.
Dia mengatakan sektor-sektor yang patut dicermati adalah konstruksi, properti dan konsumsi.
Menurutnya, investor domestik perlu waspada aksi ambil untung karena level penutupan Rabu mendekati rekor yang sempat dicatat tahun ini.
Sementara itu, Senior Market Analyst PT Kresna Graha Sekurindo Tbk Etta Rusdiana Putra memproyeksikan IHSG akan berkonsolidasi dengan pengaruh negatif dari ketidakstablian rupiah.
"Volatilitas Rupiah masih menjadi faktor negatif bagi pergerakan IHSG," katanya. Dia pun memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 4.375-4.440.
Menurutnya, penguatan IHSG di tengah sentimen negatif pelemahan rupiah dengan rentang Rp9.635-Rp9.888 per dolar AS lebih didorong oleh faktor technical rebound setelah menderita tekanan jual pada pekan lalu.
Dia menambahkan satu-satunya berita positif dari domestik adalah data konsumsi semen Desember yang membukukan pertumbuhan sebesar 14,5% year on year menjadi 55 juta ton.
Dari sisi global, angka inflasi Uni Eropa dan Amerika dinilai akan menjadi fokus pelaku pasar, yang diperkirakan masing-masing berada di level 2,2% dan 1,8% year on year.
Pada perdagangan Rabu (16/1), indeks yang terdiri dari 463 emiten itu ditutup menguat 10,14 poin atau 0,23% ke level 4.410,97.
Kenaikan didorong oleh sektor perbankan dan telekomunikasi dengan investor asing membukukan beli bersih Rp471,1 miliar.
Di saat yang sama, nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dollar AS sebesar 200 poin atau 2,03% ke level Rp9.668 per dollar AS.
Indeks Bisnis-27 juga ditutup menguat 0,81 poin atau 0,21% ke level 380,02.
(Faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel