JAKARTA—Regulator Singapura memaksa para penawar saham Fraser & Neave (F&N) yakni milioner asal Thailand Charoen Sirivadhanabhakdi dan Overseas Union Enterprise Ltd (OUE) untuk bersaing dalam suatu lelang.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (18/1/2013) Charoen dan OUE telah diberikan waktu hingga 20 Januari 2013 untuk merevisi proposal mereka. Seiring waktu tersebut, Securities Industry Council (SIC) Singapura akan membuat suatu lelang dalam penawaran F&N tersebut.
"Akhirnya kedua pesaing tersebut dipaksa untuk membayar lebih. Kebanyakan orang berharap akan ada peningkatan tawaran, karena kedua pesaing menawarkan harga di bawah nilai valuasi saham F&N," kata Jason Hughes, kepala manajemen premium klien di IG Markets di Singapura.
Proses lelang akan dimulai, jika pada akhir pekan ini salah satu penawar tersebut menyatakan harga final. Kemudian, jika harga final sudah ada, akan dilanjutkan untuk mengambil keputusan melalui pemungutan suara para pemegang saham.
Saat ini, perusahaan Charoen memiliki saham F&N sebesar 34%, sementara itu dari OUE didukung oleh saham F&N sebesar 15% milik Kirin Holdings Co.
Sejak September 2012 yang lalu, Charoen Sirivadhanabhakdi miliarder menawarkan S$8,88 per saham perusahaan F&N, sedangkan pesaing lainnya Overseas Union Enterprise Ltd menawarkan S$9,08 per saham.
Sementara itu, Securities Industry Council Singapura menyebutkan jika salah satu penawar berencana meningkatkan tawaran setelah 20 Januari, harus memberitahukan terlebih dahulu, sehingga saingan lainnya memiliki waktu untuk merespon.
“Pada akhir lelang, Charoen dan OUE akan membuat tawaran terakhir mereka, dan F&N dapat langsung memutuskan untuk menerima atau tidak sama sekali," katanya. (Foto:Bloomberg) (Bloomberg/c29/msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel