SENGKETA LAHAN: Tumpang-tindih, petani duduki lahan PTPN VII Cinta Manis

Bisnis.com,18 Jan 2013, 03:25 WIB
Penulis:
JAKARTA: Perseteruan antara petani dengan perusahaan kembali terjadi di Ogan Ilir, Sumatra Selatan pada hari ini terkait dengan aksi pendudukan warga desa di lahan-lahan yang dipakai oleh PTPN VII unit usaha Cinta Manis.
 
Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatra Selatan Anwar Sadat mengatakan awalnya warga Desa Betung, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, melakukan pendudukan di atas lahan yang tengah berkonflik dengan PTPN VII kemarin. BUMN itu beroperasi  di atas lahan sekitar 20.000 hektar yang tumpang-tindih dengan milik warga.
 
"Namun, banyak orang-orang yang tak dikenal mencabuti kembali tanaman yang sudah ditanam masyarakat, merusak mushalla dan pondok yang dibangun masyarakat tadi malam," kata Anwar di Ogan Ilir, Kamis (17/01/2013).
 
Warga pada siang tadi mulai menanami kembali tanaman, mendirikan mushalla dan membangun pondok-pondok yang dirusak. Sedangkan malam ini, lanjut Sadat, pihaknya menggelar acara doa bersama dan yasinan untuk penyelesaian konflik tersebut. Sadat mengharapkan suasana tidak memanas dan tidak ada lagi tindak kekerasan.
 
"Kami tetap ada berjaga-jaga malam ini untuk mengantisipasi, namun kami mengharapkan tidak ada tindak kekerasan," katanya. "Pemerintah harus segera menyelesaikan konflik agraria secara keseluruhan."
 
Konflik lahan itu terkait dengan Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN VII unit Cinta Manis, Kabupaten Ogan Ilir sebenarnya hanya mencapai 6.500 hektar, sedangkan izin prinsip yakni terkait dengan inventarisasi lahan mencapai 20.000 hektar. Walhi menilai sekitar 13.500 lahan yang dikerjakan oleh PTPN VII saat ini tak memiliki alas hak karena belum mendapatkan sertifkat dari BPN. Tuntutan petani adalah pemerintah pusat mengevaluasi kembali HGU PTPN 6.500 hektar dan sisa lahan dikembalikan kepada petani. (arh)
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprika Rani Hernanda
Terkini