BANJIR JAKARTA: Pebisnis Rugi Rp6 Miliar/Hari

Bisnis.com,21 Jan 2013, 03:48 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA—Kamar Dagang dan Industri Indoensia memperkirakan kerugian  dunia usaha akibat buruknya cuaca dan banjir di Jakarta yang menghambat distribusi sejumlah barang dari pulau Jawa dan Sumatra mencapai miliaran rupiah per hari.
 

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indoensia wilayah DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menilai kerugian akibat terhambatnya distribusi barang melalui pelabuhan Merak dan Bakeuheni mencapai Rp6 miliar per hari.

 
Sarman menjelaskan kerugian itu akibat terhambatnya distribusi barang dari Jawa menuju Sumatra berupa elektronik, sandang dan pangan.

 
Dia mengungkapakan distribusi sejumlah komoditas pertanian seperti sayur-sayuran, buah-buahan dari Sumatra ke pulau Jawa juga terhambat akibat belum normalnya aktivitas penyeberangan.


“Nilai transaksi perdagangan Jawa – Sumatra melalui [penyeberangan] Merak-Bakauheni dan sebaliknya sekitar Rp5miliar sampai Rp6 miliar per hari,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (20/1).

 
Dia menambahkan pemerintah DKI dan pusat perlu mengembangkan pelabuhan Ali Sadikin di kawasan Marunda-Jakarta Utara sebagai pelabuhan alternatif.
 

Pengembangan pelabuhan Ali Sadikin, tuturnya, untuk mengurangi penumpukan barang dan truk ekspedisi di pelabuhan Bakeuheni jika terjadi cuaca buruk yang mengambat penyeberangan kapal ro ro.
 

Menurutnya pihak pemerintah juga perlu untuk membangun jembatan selat Sunda (JSS) sebagai penghubung aktivitas perdagangan antara pulau Jawa dan Sumatra.     
 

Dia juga menambahkan selama banjir di kawasan Jakarta dan sekitarnya kawasan berikat nusantara (KBN) di Cakung-Jakarta Timur mengalami kerugian Rp190 juta per hari karena aktivitas produksi garmen dan tekstil terhambat.
 

Karyawan dan buruh di kawasan berikat nusantara (KBN) tidak bisa menjalankan aktivitas produksi karena banjir masuk hingga ke dalam lokasi pabrik.
 

Sebanyak 300 perusahaan di kawasan industri Pulogadung, tuturnya, juga mengalami kerugian akibat banjir selama beberapa terakhir. (bas)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bambang Supriyanto
Terkini