BANJIR JAKARTA: Pasok bahan baku Industri petrokimia tersendat

Bisnis.com,21 Jan 2013, 21:08 WIB
Penulis:

JAKARTA – Industri petrokimia kekurangan stok bahan baku menyusul banjir yang menggenangi Pelabuhan Tanjung Priok sejak akhir pekan lalu.

Akibat banjir yang menutup akses jalan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, aktivitas pengeluaran maupun pemasukan barang tak dapat dilakukan. Stagnasi itu membuat petikemas berisi ribuan ton bahan baku petrokimia impor tertahan di lapangan penumpukan.

Sekjen Asosiasi Industri Aromatik, Olefin dan Plastik (Inaplas) Fajar D Budiyono mengatakan bahan baku yang melalui pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 7.500 ton per hari. Namun, sejak banjir melanda Jakarta, pengeluaran petikemas tak dapat dilakukan.

“Kami mendatangkan bahan baku lewat Merak dan Tanjung Priok. Stok sempat kosong karena petikemas tidak bisa keluar 2-3 hari kemarin. Kami ambil dari Jatim dan Jateng, tapi sudah habis,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (21/1/2013).

Akibat kelangkaan, harga bahan baku, seperti polietilena dan polipropilena, naik sekitar US$20 per ton. Masalah ini pun kemungkinan akan menaikkan harga produk hilir sekitar Rp250-Rp350 per kg sepekan mendatang.

“Tapi, sekarang petikemas sudah berangsur-angsur bisa dikeluarkan,” ujarnya.

Untungnya, pihak operator pelabuhan tidak menaikkan tarif penalti meskipun waktu penumpukan (storage) diperpanjang.

Akibat banjir itu pula, ekspor produk hilir petrokimia terpaksa dialihkan melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.  (Foto:shnews.co) (msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin-nonaktif
Terkini