USAHA KONSTRUKSI Diminta Bentuk Kemitraan dengan Kontraktor Kecil

Bisnis.com,21 Jan 2013, 19:11 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA—Pemerintah mengungkapkan sektor konstruksi memainkan peran sentral tahun ini menyusul banyaknya pembangunan infrastruktur yang tengah dikebut  pemerintah. Untuk itu pemerintah menghimbau pelaku konstruksi untuk membentuk kemitraan dalam bentuk rantai pasok.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengungkapkan pembangunan infrastruktur—yang di dalamnya terdapat konstruksi—menjadi prioritas pemerintah karena sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi. Bisnis konstruksi ke depan akan semakin menjanjikan karena adanya kecenderungan pengingkatan permintaan.

Adapun data Badan Pembina Konstruksi mencatat tahun 2013, penyerapan anggaran pasar konstruksi diprediksi meningkat menjadi Rp390 triliun jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp310 triliun. Jumlah itu meningkat karena bakal terealisasinya beberapa program kerja sama pemerintah swasta di tahun ini.

"Perkembangan sektor konstruksi tahun ini diperkirakan akan menyerap banyak tenaga kerja yang berarti mengurangi kemiskinan," ujar Djoko Kirmanto, Senin, (21/1/2013).

Djoko menyebutkan tantangan utama asosiasi konstruksi ialah melakukan pembinaan anggotanya untuk meningkatkankemampuan dan kompetensi.

Djoko menyebutkan beberapa masalah sektor konstruksi ialah belum terintegrasi secara utuh rantai pasok konstruksi. Ditambah lagi mayoritas badan usaha konstruksi merupakan badan usaha kecil yang mencapai 87%, sementara menengah hanya 12% dan yang besar 1% saja.

"Ini menyebabkan struktur pasar menjadi timpang, 85% pasar konstruksi dinikmati oleh kontraktor non-kecil yang berjumlah 13% dari total 182.800 badan usaha," papar Djoko.

Dengan kata lain hanya 15% saja nilai pasar konstruksi yang diperebutkan oleh kontraktor kecil yang jumlahnya mencapai 87%. Untuk itu Djoko menegaskan pentingnya rantai pasok yang membentuk kemitraan kerja antara kontraktor besar dan kecil. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini