BANJIR JAKARTA: Personel Kodam Jaya Digeser ke Pluit

Bisnis.com,22 Jan 2013, 16:15 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA—Sebagian personel TNI dari Kodam Jaya digeser ke Pluit guna mengantisipasi ancaman banjir rob dan mempercepat penanganan genangan air di kawasan itu.

Kolonel Inf Adrian Ponto, Kepala Penerangan Kodam Jaya, menguraikan saat ini ada 2.700 personel jajaran Kodam Jaya yang berada di lapangan. Mereka tersebar di kawasan Jakarta, Bekasi hingga Tangerang.

Personel itu, kata dia, fokus terhadap penanganan pengungsi. Utamanya memantau kesehatan mereka yang belum bisa kembali ke rumah.

"Antisipasi sekarang soal kesehatan, personel kesehatan diperbanyak," ujarnya hari ini, Selasa (22/1/2013).

Selain itu, personel juga meningkatkan keamanan lingkungan bersama instansi lain dan warga. Hal itu guna mengantisipasi aksi kejahatan terhadap rumah-rumah yang ditinggal mengungsi.

Adrian menambahkan guna mengatasi dan mengantisipasi banjir rob di Pluit,  sebagian personel dikirim ke sana bergabung bersama Kopassus dan Marinir. "Kalau di pluit masih evakuasi dan antisipasi rob," tegasnya.

Sementara hujan Selasa pagi menyebabkan sejumlah genangan air di kawasan Jakarta. Daerah Jalan Pancoran ke pasar pagi ada ketinggian air 40 cm.

Genangan terparah dilaporkan dari kawasan Pluit. Daerah jembatan 3 di depan Apartemen Tematik ketinggian air 50 cm, Jalan Pluit Putra dan Putri, ketinggian air 70 cm.

Adapun Jalan Pluit Raya Selatan, ketinggian air 70 cm, Pluit Timur, ketinggian air 70 cm dan Gedong panjang arah Muara Baru, ketinggian air 30 cm.

Di sisi lain, posko bencana Marinir yang semula berada di Cilandak kini dikonsentrasikan di Pluit guna mempercepat penanganan korban banjir. Meski demikian sejumlah personel, truk, jip dan perahu karet disiagakan di Markas Marinir di Kwitang.

Diwawancara terpisah, Kasminah, 82, warga RT 08, RW 01, Pengadegan, Pancoran mengaku memerlukan bantuan kasur dan selimut. "Kami berharap ada bantuan kasur," ujar nenek yang kini mengungsi di kompleks madrasah di kawasan Pengadegan, Pancoran. Rumahnya hingga Selasa masih terendam air setinggi dada orang dewasa.

Dia menilai kebutuhan makan dan pantauan kesehatan selama tinggal di pengungsian tercukupi. Bahkan penyakit jantung nenek yang biasanya tinggal bersama dengan enam anggota keluarganya itu juga dikontrol. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini