HARGA EMAS: Lanjutkan reli, harga naik lagi 0,3%

Bisnis.com,22 Jan 2013, 07:57 WIB
Penulis: News Editor

LONDON: Harga emas dunia naik ke level tertinggi di London, memperpanjang tren reli mingguan kedua di tengah spekulasi Jepang akan meningkatkan stimulus.

Harga emas untuk pengiriman segera naik 0,3% ke level US$1.689,30 per ounce hingga pukul 5.07 pagi di London. Harga telah mencapai level tinggi minggu keempat sebesar US$1.696,28 pada 17 Januari dan naik 1,3% pada pekan lalu.

Emas untuk pengiriman Februari sedikit berubah yakni US$1.688,90 di Comex New York.

Menurut data Bloomberg, volume perdagangan emas batangan sebesar 64% di bawah rerata 100 hari. Laporan UBS AG mencatat perdagangan harga logam mulia diperkirakan akan flat hari ini karena pasar keuangan AS masih tutup karena libur nasional.

Perdagangan emas pada sore cenderung tetap, yang digunakan oleh beberapa perusahaan tambang untuk menjual hasil produksinya, sedikit berubah pada level US$1.687,50 di London dibandingkan dengan kondisi pagi.

Pejabat Bank of Japan memulai pertemuan selama dua pada hari ini. Mata uang negara Jepang jatuh ke level terendah sejak Juni 2010 terhadap dollar AS dalam spekulasi bahwa Bank of Japan berada di bawah tekanan dari pemerintah baru Perdana Menteri Shinzo Abe, akan mendorong stimulus untuk keluar dari resesi.

Di sisi lain, peningkatan harga emas juga terdorong oleh sentimen pemerintah India, pembeli terbesar emas pada 2011, yang menaikkan bea masuk untuk emas batangan.

"BoJ yang memerkenalkan stimulus baru akan positif bagi logam mulia," kata Analis di Mumbai, AnandRathi Commodities Ltd yang berbasis di India seperti dikutip Bloomberg Selasa (22/1).

Harga perak untuk pengiriman segera naik 0,4% ke level US$31,9813 per ounce setelah mencapai US$32,1225 pada 18 Januari, level tertinggi sejak  18 Desember 2012.

Harga logam naik untuk hari keenam, reli terpanjang sejak Januari 2012.

Harga platinum naik 0,4% ke level US$1.675,50 per ounce.

Di pihak lain, harga palladium turun 0,6% ke level US$717,50 per ounce setelah mencapai level tinggi dalam 16 bulan sebesar US$732,50 pada 18 Januari. (Bloomberg/aca/arh)

 

 


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprika Rani Hernanda
Terkini