NILAI TUKAR: Depresiasi rupiah bisa picu reinvestasi

Bisnis.com,22 Jan 2013, 22:30 WIB
Penulis:

JAKARTA--Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi mendorong reinvestasi di sejumlah sektor industri yang padat modal asing.
 

Kepala BKPM Chatib Basri mengatakan pada 2013 kegiatan penanaman kembali keuntungan investasi (reinvestasi) berpotensi meningkat. Pasalnya, kurs rupiah tengah mengalami depresiasi dari Rp9.000/US$ menjadi Rp9.300-9.700/US$.

"Kalau kurs melemah, investasi jadi lebih murah. Revenue mereka kan dalam rupiah, sementara repatriasi dalam dolar, lebih baik reinvestasi," ujarnya dalam jumpa pers terkait realisasi investasi 2012, Selasa (22/1/2013).

Selain depresiasi kurs rupiah, kata Chatib, perekonomian Indonesia yang tumbuh positif di tengah ketidakstabilan ekonomi global juga mendorong investor asing menanamkan kembali laba usahanya di Tanah Air.

Azhar Lubis, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, mengatakan reinvestasi kemungkinan dilakukan oleh industri di sektor otomotif, semen, dan perkebunan kelapa sawit.

"Hampir semua industri otomotif itu berencana melakukan perluasan. Kemudian industri semen itu profitnya naik 16% per tahun, hampir seluruh pabrik semen itu perluasan. Industri pengolah kelapa sawit juga," ujarnya.

Menurut Azhar, rencana investasi berupa perluasan industri mencakup 40% dari total komitmen investasi yang telah mendapat persetujuan BKPM. Namun, tidak semua rencana perluasan kapasitas industri merupakan reinvestasi.

"Kalau perluasan itu kira-kira 40%, tetapi perluasan bisa juga modalnya dari pinjaman bukan dari reinvestasi," kata Azhar.
(msb)


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin-nonaktif
Terkini