BANJIR JAKARTA: Ahok Pasang Badan Untuk Disalahkan

Bisnis.com,23 Jan 2013, 16:35 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA-Banjir yang datang bertubi-tubi menerjang Ibu Kota membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencoba menenangkan publik Jakarta agar tidak terus-menerus ‘menyerang’ Pemprov DKI.

Ahok - begitu panggilan akrabnya – mengaku siap untuk disalahkan. Dia mengatakan meskipun berbagai upaya telah dikerahkan namun kepungan air berwarna coklat tidak bisa dicegah, apalagi tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) Latuharhary jebol hingga menggenangi Istana Negara.

Apa yang dilakukan selama 100 hari kerja mendampingi Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) terlihat sejumlah gebrakan yang merubah wajah Pemprov DKI, sedikit lebih transparan. Tapi dia mengakui semua program yang dirintis sejak tiga bulan terakhir belum bisa dikatakan sukses.  “Selalu sukses gimana? Banjir saja setengah mati, kita salah, kita gagal,” katanya di Balai Kota, hari ini (23/1).

Dia menuturkan dirinya memang pernah diberitahu oleh beberapa pihak bahwa akan terjadi bencana di Ibu Kota pada Desember 2012. Kebetulan sampai akhir Desember 2012, bencana besar tidak datang dan itu mengirimkan sinyal tidak ada banjir lima tahunan.

Namun perasaan senangnya berubah seketika saat Jakarta dihantam banjir besar pada 17-18 Januari 2013 yang menenggelamkan ribuan rumah dan belasan ribu orang mengungsi. Atas bencana itu, Ahok mendapat jawaban tentang bakal ada ancaman bencana besar yang akan melanda Jakarta.

Menyusul bencana banjir itu, Jokowi-Ahok bergerak cepat. Jokowi mengumpulkan jajaran pemda mulai dari Wali Kota, Camat, Lurah dan Kadis untuk mengkoordinasikan langkah tanggap darurat banjir. “Saya sendiri menyiapkan penanganan jangka panjang penataan alur sungai dengan mengumpulkan pakar-pakar sumber daya air”.

Menurut Ahok, kunci penanganan banjir, salah satunya pada penanganan Waduk Pluit. (38/yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran-nonaktif
Terkini