SORONG--Bosowa Group mengembangkan ekspansi pembangunan pabrik semen mild di Sorong, Papua Barat.
Pabrik dengan kapasitas 750.000 ton per tahun itu untuk melayani kebutuhan semen di wilayah Papua.
CEO Bosowa Group Erwin Aksa mengatakan pembangunan Semen Bosowa Sorong menelan investasi sebesar Rp600 miliar dan diharapkan sudah beroperasi pada 2014.
Menurutnya, pembangunan pabrik semen tersebut 70% masih menggunakan bahan baku yang disuplai dari Semen Bosowa Maros.
Semen mild adalah pabrik ketiga yang dibangun oleh Bosowa Group. Untuk Sorong, dilengkapi dengan pelabuhan 3000 DWT.
Erwin mengungkapkan kebutuhan semen di Tanah Papua mencapai 900.000 ton per tahun.
"Kami berharap 80% kebutuhan semen di wilayah paling timur Indonesia bisa disuplai dari Semen Sorong," kata Erwin di sela-sela ground breaking Grinding Plant PT Semen Bosowa Sorong, Rabu (23/1/2013).
Mengenai kapasitas pabrik, untuk dua tahun pertama ditargetkan mencapai 750.000 ton per tahun.
Pada tahun ke tiga, katanya, kapasitas pabrik Semen Bosowa Sorong akan ditingkatkan menjadi 1,2 juta ton per tahun atau rerata 100 ton per bulan.
Memotong Distribusi
Erwin menjelaskan pembangunan pabrik semen di Papua akan membantu percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya di wilayah tersebut.
Betapa tidak, kata Erwin, harga semen di Papua lebih mahal dibandingkan harga semen di Sulawesi.
Hal tersebut dipicu oleh mahalnya biaya distribusi. "Kami harus memotong biaya distribusi dengan investasi bangun pabrik di tanah Papua," ucapnya.
Erwin menjelaskan selain Tanah Papua, pihaknya juga menyiapkan distribusi semen Sorong untuk pasar Maluku.
"Kami memilih Sorong bukan kebetulan, tetapi karena memang daerah ini menjadi sangat strageis untuk menjaga pasokan semen ke Papua dan Maluku," ujarnya.
Mengenai perizinan, Komisaris PT Semen Bosowa Sorong Andi Lukman mengatakan sangat berterima kasih pada Pemerintah Kabupaten Sorong.
"Kami mengucapkan apresiasi yang cukup besar kepada Bupati Sorong Stepanus Malak. Beliau mengundang kami dan memberikan kemudahan perizinan," kata Lukman.
Dia mengatakan dalam waktu tidak lebih dari satu bulan, semua perizinan termasuk izin membangun pelabuhan dan amdal sudah tuntas. (K46) (JibiPhoto/Paulus Tandi Bone)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel