BURSA EROPA: Indeks Stoxx Europe 600 Turun 0,1% Jadi 287,66

Bisnis.com,23 Jan 2013, 07:45 WIB
Penulis: News Editor

FRANKFURT--Saham-saham Eropa tak banyak bergerak pada penutupan perdagangan kemarin seiring meningkatnya kepercayaan investor Jerman yang mengimbangi penurunan penjualan rumah di AS yang di luar dugaan.

Saham Deutsche Bank AG turun 1,9% setelah seseorang yang mengetahui masalah mengatakan regulator Jerman meminta pemberi pinjaman untuk mensimulasikan pemisahan operasional.

Saham Vivendi SA turun terdalam sejak Agustus setelah CEO perusahaan memerkirakan pasar yang sulit selama 18 bulan. Saham Banca Monte dei Paschi di Siena SpA turun 5,7% setelah sebuah laporan menyatakan penggunaan derivatif yang merugikan keuntungan perusahaan.

Indeks Stoxx Europe 600 turun kurang dari 0,1% ke level 287,66 pada penutupan perdagangan setelah sebelumnya mengalami penurunan sebanyak 0,8%. Indeks tersebut masih mencetak penaikan 2,9% pada tahun ini karena parlemen AS menyetujui kompromi anggaran dan meningkatnya optimisme bahwa perusahaan AS akan membukukan pendapatan yang melampaui perkiraan.

"Angka penjualan rumah untuk Desember sudah buruk dibandingkan dengan perkiraan dan mereka menambah gambaran yang beragam dengan indikator yang menunjuk ke berbagai arah," kata Peter Garnry, Analis Saham SAxo Bank A/S di Copenhagen seperti dikutip Bloomberg, Rabu (23/1).

"Akan tetapi, jika Anda menyaring kebisingan itu, ekonomi AS perlahan-lahan mendekati tren pertumbuhan lagi. Dan dengan membaiknya sektor perumahan, terlepas data penjualan rumah hari ini, ekonomi AS secara mengejutkan bisa naik pada 2013 yang mana ini berpengaruh positif untuk saham," tambahnya.

Volume perdagangan saham di Stoxx 600 tercatat 6% lebih besar dibandingkan dengan rerata 30 hari. Sebanyak 11 indeks acuan nasional dari 18 indeks bursa Eropa, ditutup turun. Indeks Inggris FTSE 100 tak banyak berubah sementara indeks Perancis CAC 40 turun 0,6% dan indeks Jerman DAX turun 0,7%. (Bloomberg/aca/spr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sylviana Pravita RKN
Terkini