JAKARTA—Raksasa Internet Google Inc menyampaikan permintaan atas data pengguna pada semester kedua 2012 meningkat 2,2%. Peningkatan itu dipicu permintaan informasi pengguna dari sejumlah negara di dunia.
Seperti dilansir Bloomberg Kamis (24/1/2013), Google mengatakan permintaan dari pengadilan juga mencapai 21.389 pada semester pertama tahun lalu.
Menurut Google Transparency Report, jumlah itu meningkat 70% dibanding 2009. Permintaan itu masih didominasi otoritas di Amerika Serikat yang mencapai 68%. Menurut Google, langkah itu banyak ditempuh lantaran tidak perlu melibatkan hakim.
Google yang bermarkas di Mountain View California didesak untuk memberikan informasi pengguna baik di Amerika Serikat maupun negara lain karena sudah banyak tersimpan online. Google memenuhi 66% dari permintaan itu.
“Sangat penting bagi semua orang untuk memahami bagaimana tindakan pemerintah dapat berdampak bagi mereka. Kami akan menyampaikan kepada semua pengguna terkait permintaan pemerintah itu termasuk bagaimana kami menanganinya,” tulis Google dalam blog-nya.
Pada periode Juli hingga Desember 2012, Pemerintah Amerika Serikat paling banyak mengajukan permintaan akses data pengguna yakni sebanyak 8.438 diikuti India 2.431 dan Prancis sebanyak 1.693 permintaan. Enam bulan sebelumnya, permintaan data dari Pemerintah Amerika Serikat juga mendominasi, diikuti India dan Brasil.
Google memenuhi 88% permintaan data dari Pemerintah AS. Mereka juga memenuhi banyak permintaan data yang diajukan Pemerintah Singapura dan Taiwan. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel