HARGA EMAS Turun ke Level Paling Rendah

Bisnis.com,27 Jan 2013, 05:46 WIB
Penulis:

JAKARTA—Harga emas berjangka turun ke level terendah dalam 2 pekan karena kepercayaan bisnis Jerman meningkat dari perkiraan yang memerkuat prospek ekonomi Eropa dan mengikis daya tarik logam mulia sebagai alternatif investasi yang aman.


Indeks iklim bisnis dari Lembaga Ifo naik 104,2 pada Januari, tertinggi sejak Juni. Di AS, Departemen Tenaga Kerja kemarin mengumumkan klaim pengangguran pada pekan lalu turun ke posisi terendah dalam 5 tahun.

Harga emas telah turun 1,1% pada bulan ini sementara indeks saham MSCI ALL Country World telah naik 4,5%.

"Kondisi ekonomi bergerak ke atas sehingga orang berfikir ulang tentang investasi mereka pada emas," kata Frank Lesh, pedagang FuturePath Trading di Chicago seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (26/1/2013).

"[Investasi] saham tampaknya lebih menguntungkan dibandingkan dengan emas pada saat ini," tambahnya.

Harga emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,8% ke level US$1.658,60 per ounce hingga pukul 1.54 sore di Comex New York, penurunan ketiga beruntun. Sebelumnya harga emas telah menyentuh US$1.655, terendah sejak 11 Januari.

Pada pekan ini, harga logam telah turun 1,8%.

Harga perak untuk pengiriman Maret turun 1,6% ke level US$31,206 per ounce di Comex. Pada minggu ini harga turun 2,3%.

Di New York Mercantile Exchange, harga platinum untuk pengiriman April naik 0,7% ke level US$1.694,90 per ounce. Pada pekan ini, harga telah naik 1,2%, penaikan keempat beruntun dan reli terpanjang dalam hampir setahun.

Harga palladium untuk pengiriman Maret naik 2% ke level US$741 per ounce di Nymex. Pada pekan ini, harga telah naik 2,5% atau penaikan ketiga beruntung. Sebelumnya, harga logam sempat menyentuh US$741,90 atau level tertinggi sejak 9 September 2011 setelah Johnson Matthey Plc menyatakan cadangan di Rusia, produsen terbesar dunia, sangat kehabisan dan penjualan pada tahun ini mungkin hanya 3 metrik ton. (sut)


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini