DANA ASING: Bulan depan akan mengalir ke pasar obligasi

Bisnis.com,27 Jan 2013, 17:16 WIB
Penulis:

JAKARTA--Dana asing diperkirakan akan kembali mengalir ke pasar obligasi domestik pada bulan depan seiring kondisi nilai tukar rupiah yang cenderung stabil meski masih melemah dan tersedianya likuiditas global.

Vice President Head of Fixed Income PT Manulife Asset Management Ezra Nazula Ridha mengatakan dengan adanya langkah Bank Indonesia menjaga nilai tukar rupiah, maka akan memberi sentimen positif terhadap pasar utang nasional.

“Kalau rupiah bisa dijaga di level sekarang dan likuiditas dolar mencukupi, maka asing akan tetap masuk ke Indonesia. Aliran dana di emerging market harusnya masih positif,” ujarnya kepada bisnis, Minggu (27/1/2013).

Menurut dia, investor asing menarik dananya pada 1 bulan pertama tahun ini karena khawatir dengan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang tergerus dan akan mengakibatkan kerugian nilai tukar.

“Kekhawatiran itu akan segera hilang dan dana asing akan kembali masuk. Outflow juga terjadi karena memang mau profit taking juga, tapi nanti akan masuk lagi,” ungkapnya.

Aliran dana asing di pasar obligasi pemerintah menurun Rp730 miliar pada bulan pertama tahun ini. Pada akhir Desember 2012 aliran dana asing di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp270,53 triliun dan menurun menjadi Rp269,79 triliun pada 23 Januari kemarin.

Bahkan, aliran dana asing sempat merosot drastis hingga Rp1,85 triliun menjadi Rp268,67 triliun pada 15 Januari 2013.

Berdasarkan komposisi, akhir Desember 2013 porsi dana asing di pasar utang domestik sebesar 32,97% dari total kepemilikan SBN yang senilai Rp820,27 triliun. Meski total kepemilikan SBN meningkat menjadi Rp824,92 triliun, namun porsi dana asing menurun menjadi 32,70%.

Peningkatan kepemilikan SBN berasal dari aliran dana pensiun yang tumbuh Rp550 miliar, sebelumnya Rp56,46 triliun menjadi Rp57,01 triliun. Selain itu, terdapat pula peningkatan aliran dana asuransi dari Rp83,42 triliun menjadi 85,55 triliun.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin-nonaktif
Terkini