KINERJA ASURANSI : Pertumbuhan Bisnis Asuransi di Jateng Stagnan

Bisnis.com,30 Jan 2013, 20:32 WIB
Penulis: News Editor

SEMARANG – Pertumbuhan bisnis asuransi umum di Jateng pada umumnya, tahun ini diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan 2012 sekitar 17%, yang dikarenakan faktor situasi kondisi sosial politik terkait Pemilukada Jateng 2013.

 

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Cabang Semarang Rifa’i mengatakan pertengahan 2013 Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jateng sudah dimulai. Selain itu pada saat ini juga merupakan tahun persiapan Pemilihan Umum Legislatif  dan Pilpres 2014.

 

Kondisi  ini diperkirakan akan membuat energi yang ada terkonsentrasi ke arah sana dan diperkirakan akan berpengaruh terhadap pasar asuransi.

 

“Pertumbuhan bisnis asuransi umum tahun ini di Semarang dan Jateng umumnya tidak akan jauh beda dengan pertumbuhan tahun sebelumnya, yakni tumbuh sekitar 17%, masih dibawah nasional sekitar 20%,” tuturnya, Rabu (30/1/2013).

 

Menurutnya capaian pertumbuhan 17% sepanjang 2012 tersebut didukung seiring meningkatnya penjualan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat di Semarang, dan masih banyaknya beberapa proyek pembangunan, serta secara sosiologis politik beberapa masyarakat belum begitu berkonsentrasi pada event pilkada tersebut.

 

Rifai memprediksikan pertumbuhan bisnis asuransi tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya selain faktor kondisi politik, juga terkait pemberlakukan aturan down payment (DP) atau uang muka kendaraan bermotor sebesar 30%, meskipun pengaruh DP tersebut tidak akan berlangsung lama.

 

“Penerapan DP 30% sudah mulai dilaksanakan dan diyakini kebijakan itu akan menahan laju pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor, yang pastinya akan berimbas pada bisnis asuransi umum atau kerugian,” tuturnya.

 

Selain itu, lanjutnya kondisi Jateng yang terhimpit dua wilayah yang pertumbuhan ekonominya lebih pesat, yakni Jakarta dan Surabaya. “Saat ini banyak perusahaan besar berdiri di Jateng, namun head office-nya berada di kedua propinsi luar Jateng itu, sehingga ketika hendak menggarap pasar agak kesulitan, mengingat pengambil keputusannya tidak disini,” tuturnya.   (k39/dot)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Endot Brilliantono
Terkini