MEDAN --Penyaluran kredit perbankan untuk sektor pertanian di Sumatra Utara hingga akhir tahun lalu mencapai Rp20,4 triliun atau bertumbuh 38,99% secara year on year.
Peningkatan tersebut tercatat paling tinggi dibandingkan dengan dua sektor utama lainnya yakni industri pengolahan serta perdagangan, hotel, dan restoran yang masing-masing sebesar 16,17% dan 34,09%.
Begitu pula bila ditilik secara month to month, dukungan kredit untuk industri sektor pertanian termasuk perkebunan pun mengalami peningkatan tertinggi di antara sektor utama lainnya dengan bertumbuh 15,42%.
Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX, dari total penyaluran kredit di Sumatra Utara hingga Desember sebesar Rp131,58 triliun, tiga sektor utama tersebut telah menguasai sekitar 60% kredit perbankan di Sumut.
Sektor perdagangan, restoran, dan hotel sebesar Rp32,61 triliun, disusul dengan kredit industri pengolahan Rp26,15 triliun, serta sektor pertanian/perkebunan Rp20,14 triliun.
Deputi Direktur Divisi Ekonomi Moneter Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Mikael Budisatrio mengatakan sebagai provinsi yang mengandalkan sumber daya alam seperti kelapa sawit, karet, kopi, dan tanaman pangan lainnya, tak mengherankan bila penyaluran kredit di sektor pertanian terbilang cukup tinggi.
“Dengan meningkatnya penyaluran kredit pada sektor- sektor ekonomi utama, pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan mendatang diperkirakan mengalami peningkatan,” tuturnya, Rabu (30/1/2013). (msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel