JAKARTA: Badan Narkotika Nasional mengakui penanganan kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan pesohor Raffi Ahmad cukup istimewa. Pasalnya, zat methylone atau derivat katinona terbilang baru ditemukan di Indonesia.
Deputi Penindakan BNN Irjen Benny Mamoto mengatakan selama ini BNN terlalu fokus menyelidiki penyebaran narkotika jenis heroin, ganja, ekstasi, dan sabu. Mereka luput atas keberadaan zat methylone yang perlahan beredar di masyarakat.
"BNN mulai menerima pengaduan dari masyarakat atas temuan tanaman kath atau pil di luar lima jenis narkotika itu. Mereka minta kami untuk menguji di laboratorium. Artinya, zat tersebut mulai beredar di sekitar kita," ujarnya saat jumpa pers, Jumat (1/2).
Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat perlu mewaspadai peredaran zat methylone ini baik berupa tanaman, obat pelangsing, maupun suplemen kebugaran.
Benny menambahkan penanganan kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan Raffi menyimpan hikmah tersendiri bagi BNN. Hikmahnya, BNN mengetahui beredarnya narkotika dengan kandungan methylone, yang selama ini luput diendus peredarannya.
"Sikap BNN terhadap zat methylone atau turunan katinona ini adalah merupakan bagian dari narkoba," tegas Benny. (EDW/fsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel