BISNIS.COM, BALIKPAPAN--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Regional Banjarmasin membidik penyaluran kredit di seluruh Kalimantan mencapai Rp10 triliun sepanjang 2013 seiring dengan telah siapnya infrastuktur jaringan serta sumber daya manusia yang mendukung operasional layanan.
CEO Bank BNI Regional Banjarmasin Agus Arianto mengatakan dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang mencapai Rp7,2 triliun, akan ada pertumbuhan penyaluran kredit hingga mencapai 38%.
“Kami optimis bisa terealisasi karena kami sudah siap baik dari infrastruktur maupun SDM-nya,” kata Agus ketika dihubungi Bisnis, Kamis (31/1/2013).
Agus menyebutkan komposisi target penyaluran kredit tersebut 60% digunakan untuk membiayai sektor produktif. Sisanya, sebesar 40%, digunakan untuk membiayai sektor konsumer ritel.
Beberapa sektor unggulan yang akan disasar, tambahnya, seperti pertambangan, perkebunan serta perdagangan dan jasa usaha.
Dia menyebutkan komposisi ini masih akan mendominasi penyaluran kredit karena menjadi core bisnis perkeonomian Kalimantan.
Kendati demikian, Agus mengaku belum membagi target tersebut pada wilayah yang ada di bawah areanya.
“Saya belum membagi untuk masing-masing cabang targetnya berapa. Yang pasti harus bisa mencapai Rp10 triliun,” ujarnya.
Penambahan kantor layanan kredit kecil dan menengah di Samarinda dan Pontianak diakuinya juga akan memudahkan pihaknya dalam menyasar segmen usaha kecil menengah.
Agus mengatakan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, yang membuka Regional Business Meeting BNI Wilayah Banjarmasin, menawarkan peluang untuk masuk ke sektor ini dengan dukungan lembaga penjaminan kredit daerah.
“Dan kami menyambut baik tawaran tersebut karena akan mempermudah kami dalam menyalurkan kredit ke sektor usaha yang lebih kecil,” tuturnya.
Melalui produk kredit yang dimiliki BNI, seperti kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit ketahanan pangan (KKPA), pihaknya akan turut mendukung program pemerintah.
Selain itu, penuntasan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) juga menjadi peluang lain yang bisa digarap.
Menurut paparan yang disampaikan Gubernur, imbuh Agus, saat ini laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur diharapkan tidak hanya ditopang dari sektor pertambangan dan migas, tetapi juga sektor pertanian, perdagangan, perkebunan dan properti untuk bisa menjadi sektor unggulan yang dapat diandalkan.
Untuk lebih mendorong percepatan pertumbuhan ini perlu adanya pemenuhan sarana prasarana seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara yang semuanya itu sudah mulai dipenuhi dan akan segera terealisasi.
Sementara untuk penghimpunan dana dari pihak ketiga, BNI menargetkan dapat bertumbuh sekitar 30% menjadi Rp20,1 triliun pada 2013 dari Rp16,3 triliun.
Rencananya, pihaknya juga akan meresmikan 5 outlet layanan pada Februari dan menambah 268 buah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) guna memperkuat penetrasi kepada nasabah.
Adapun jumlah outlet BNI di Kalimantan saat ini sebanyak 110 outlet yang terdiri dari 18 Cabang dengan 58 kantor layanan serta 34 kantor kas.
Adapula beberapa unit bisnis, yaitu 1 Consumer & Retail Loan Center, 4 unit bisnis Sentra Kredit Kecil dan 2 Unit Sentra Kredit Menengah. (K46)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel