PRODUKSI MINYAK: 22 Lapangan Baru Ditargetkan Memasok 27.000 Barel/Hari

Bisnis.com,04 Feb 2013, 17:55 WIB
Penulis:

JAKARTA-- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan produksi minyak dari lapangan baru pada 2013 mencapai 27.000 barel per hari.

Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mengatakan sepanjang 2013 akan ada 22 lapangan minyak yang mulai berproduksi. Nantinya, ke-22 proyek lapangan minyak tersebut akan menghasilkan minyak sekitar 27.000 barel per hari.
 
Berdasarkan data SKK Migas, ke-22 lapangan tersebut terdiri atas 11 yang memang direncanakan onstream pada 2013. Lapangan-lapangan tersebut antara lain Anoa, Duri Area 13, Gundih, Letang Tengah Rawa, Pondok Makmur Phase-1, Ruby, KE-388, KE-39, KE-40, KE-54, dan South Mahakam.

Adapun  delapan lapangan lainnya  merupakan proyek yang direncanakan onstream 2012, namun mundur ke 2013. Kedelapan lapangan tersebut antara lain Tonga, Project Jetty, Ridho-1, Rindu Area 7, Sumur Tiung Biru-1St, Budi, Duri Area 12, dan Duri Area 8 Rindu.

"Total produksi dari lapangan onstream itu mencapai 25.000 barel per hari," kata Rudi, Senin (4/2).

Selanjutnya, dua berasal dari proyek pengurasan tahap lanjut (enhance oil recovery/EOR) yakni Rantau dan Talang Jimar dengan total produksi 700 barel per hari serta satu dari proyek percepatan produksi yaitu Banyu Urip sebesar 1.250 barel.

Dari 22 lapangan, produksi minyak rata-rata terbesar tahun 2013 berasal dari South Mahakam (Total E&P) sebesar 13.000 barel per hari. Kemudian, Duri Area 8 Rindu 2.370 barel, Banyu Urip 1.250 barel, KE-388 1.500 barel, KE-54 1.380 barel, KE-39 1.130 barel, dan KE-40 1.000 barel.

Menurut Rudi, bila hanya mengandalkan lapangan yang sudah produksi dengan asumsi penurunan (decline) 5 %, maka produksi 2013 hanya 803.000 barel per hari. Namun, dengan tambahan 27.000 barel per hari, maka produksi 2013 bisa menjadi 830.000 barel per hari.
 
SKK Migas menargetkan produksi minyak pada 2013 hanya berkisar antara 830.000 barel per hari-850.000 barel per hari.
 
Pengamat Energi dari ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan industri hulu migas nasional dalam kondisi darurat, karena terus turunnya produksi minyak.
 
Produksi minyak saat ini hanya sekitar 836.000 bph dan akan terus turun sepanjang tahun berada pada kisaran 830.000-850.000 bph. (if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini