SEMARANG - Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Jateng sepanjang 2012 mampu mencapai sebesar Rp14,89 trilliun, mengalami pertumbuhan signifikan 60% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sekitar Rp9,2 triliun.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan realisasi KUR sebesar itu disalurkan kepada sekitar 1,78 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang ada di provinsi ini.
“Realisasi KUR sepanjang 2012 di Jateng mencapai Rp14,89 trilliun yang diserap oleh sekitar 1,78 juta pelaku umkm, baik melalui bank nasional penyalur KUR yang ada di provinsi ini, seperti BNI, BRI, Bukopin, Mandiri, BTN, Bank Syariah Mandiri, dan lainnya maupun Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Jateng,” tuturnya, Senin (11/2).
Menurutnya meningkatnya realisasi penyaluran KUR tersebut seiring makin naiknya daya serap pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Jateng serta bertambahnya jumlah perbankan penyalur KUR pada 2012 dibandingkan tahun sebelumnya.
Sujarwanto mengatakan umkm yang mengakses KUR tersebut masih di dominasi pelaku usaha yang bergerak pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor pertanian dan perikanan, serta perdagangan terintegrasi.
“Dengan keberadaan KUR diharapkan mampu membantu perkembangan umkm di wilayah ini untuk mengakses permodalan,” ujarnya.
Pihaknya akan terus berusaha menekan laju pertumbuhan NPL (Non Performing Loan) atau rasio kredit macet untuk tetap berada di level di bawah 2%, atau minimal sama dengan NPL 2012 yang hanya mencapai 1,9%.
“NPL pengakses KUR di Jateng saat ini mencapai 1,9%, masih dibawah rata-rata nasional yang mencapai sebesar 3,2. Kami akan terus menekan NPL yang relatif masih cukup bagus itu,” tututnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel