SKK MIGAS Bertekad Jaga Produksi Minyak Nasional

Bisnis.com,13 Feb 2013, 21:01 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan menggunakan strategi bertahan untuk menjaga produksi minyak nasional.

Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini menyatakan akan menekan laju penurunan produksi (decline rate) hingga 0%.

Sebelumnya, decline rate produksi minyak nasional sempat mencapai 10 %. Adapun dengan decline 0 %, produksi minyak nasional akan ditahan diangka 830.000 barel per hari.

Menurut Rudi, decline tidak bisa dicegah. Pasalnya, selain lapangan-lapangan yang ada sudah tua, faktor unplanned shutdown juga merupakan sumber yang membuat produksi turun.

Rudi menegaskan, produksi minyak nasional tidak akan bisa meningkat tahun ini. Yang harus dilakukan adalah mempertahankan produksi minyak nasional.

“Pemboran sumur pengembangan harus dilakukan secara masif, ini cara agar decline rate bisa tetap 0 %,” kata Rudi usai acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Luncheon Talk oleh SKK Migas di Jakarta, Rabu (13/2/2013).

Adapun produksi sebesar 830.000 barel per hari sudah dihitung dengan adanya kehilangan produksi dari unplanned shutdown. Sepanjang 2012, kehilangan produksi akibat unplanned shutdown mencapai 11.300 barel per hari. Rudi berharap, kehilangan produksi akibat unplanned shutdown tahun ini dapat ditekan.

Namun, untuk menekan unplanned shutdown sampai di bawah  10.000 barel per hari, itu merupakan hal yang sulit.

SKK Migas  merencanakan tahun ini akan ada tambahan sekitar 121.691 barel per hari dari hasil kegiatan pemboran sumur pengembangan, work over, well service.

Nantinya, dari hasil kegiatan  pemboran sumur pengembangan, ditargetkan akan ada tambahan produksi sebesar 75.044 barel per hari dan produksi gas sebesar 587 Mmscfd.

Kegiatan work over diharapkan menghasilkan produksi minyak sebesar 33.595 barel per hari dan gas sebesar 333 MMscfd, serta well service diharapkan mampu menghasilkan produksi minyak sebesar 13.052 barel per hari dan produksi gas sebesar 18 MMscfd.

Tambahan tersebut didapat dari pemboran sumur eksplorasi sebanyak 258 sumur. Kemudian, pemboran sumur pengembangan sebanyak 1.178 sumur, work over sumur produksi sebanyak 1.094 sumur.
 
Selain itu juga akan dilakukan survei seismik 2D dengan panjang seluruhnya mencapai 18.752 km, survei seismik 3D seluas 22.298 km2 dan kegiatan non seismik sebanyak 7 kegiatan.

Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana mengatakan saat ini yang bisa dilakukan memang hanya menggunakan strategi bertahan.

Tambahan produksi tersebut yang akan mempertahankan produksi nasional berada diangka 830.000 barel per hari. Artinya, bila tidak ada tambahan tersebut, produksi bisa berada di bawah 800.000 barel per hari.

Untuk itu, Gde berharap, seluruh kegiatan tersebut bisa berjalan sesuai rencana tanpa hambatan apapun. “Kita gunakan strategi bertahan sekarang. Karena kalau untuk naik sudah pasti sulit, bisa flat saja sudah bagus,” tambah Ujar Gde.

Rudi menambahkan, para KKKS harus berkomitmen untuk bisa melakukan pemboran tepat waktu. “Saya namakan tahun ini tahun pemboran, sayang kalau tidak berhasil,” ujarnya.

Presiden IPA Lukman Mahfoedz mengatakan KKKS akan berkomitmen untuk mempertahankan produksi minyak nasional.

“Kami akan bekerja sama dengan SKK Migas. Jadi mari bersama-sama memberikan manfaat untuk negara ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Endot Brilliantono
Terkini