JAKARTA--PT Eterindo Wahanatama Tbk melalui anak usahanya PT Anugerahinti Gemanusa, mengantongi fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar Rp101,43 miliar dan US$25,02 juta atau setara Rp242,32 miliar, sehingga total pinjaman sekitar Rp343,75 Miliar.
Presiden Direktur Eterindo Immanuel Sutarto mengatakan penandatanganan akad kredit untuk fasilitas kredit investasi dan kredit modal kerja telah dilakukan pada 20 Februari 2013.
"Kepemilikan saham perseroan di PT Anugerahinti adalah sebesar 99,95% dan penerimaan pinjaman yang diperoleh secara langsung tersebut dikecualikan dari ketentuan transaksi material," katanya dalam keterbukaan informasi kepada publik, Kamis (21/2).
Dia merinci kredit investasi yang diperoleh adalah sebesar Rp101,43 miliar bertenor 6 tahun yang akan digunakan untuk pengembangan pabrik biodiesel dan methanol & glycerin recovery di pabrik Anugerahinti di Gresik.
Sementara itu, kredit modal kerja terbagi dalam 2 jenis yakni US$6,35 juta dengan tenor 6 tahun untuk take over kredit modal kerja US$6,35 juta pada Bank Mutiara. Dana tersebut digunakan untuk modal kerja pabrik biodiesel.
Selanjutnya kredit modal kerja jenis kedua sebesar US$18,67 juta bertenor 1 tahun untuk take over KMK Bank Mutiara sebesar US$3,65 juta dan Rp18 miliar untuk take over KMK Bank Mutiara. Pinjaman dari Bank Mutiara sebelumnya digunakan untuk modal kerja usaha industri biodiesel. Dan sisa plafonnya akan ditambahkan untuk modal kerja industri biodiesel.
Fasilitas pinjaman kredit tersebut mengagunkan tanah dan pabrik biodiesel berikut sarana dan prasarananya atas nama Anugerahinti, mesin-mesin dan peralatan pabrik biodiesel atas nama Anugerahinti, persedian barang dagang atas nama Anugerahinti, dan piutang dagang atas nama Anugerahinti.
Presiden Direktur Eterindo Immanuel Sutarto mengatakan penandatanganan akad kredit untuk fasilitas kredit investasi dan kredit modal kerja telah dilakukan pada 20 Februari 2013.
"Kepemilikan saham perseroan di PT Anugerahinti adalah sebesar 99,95% dan penerimaan pinjaman yang diperoleh secara langsung tersebut dikecualikan dari ketentuan transaksi material," katanya dalam keterbukaan informasi kepada publik, Kamis (21/2).
Dia merinci kredit investasi yang diperoleh adalah sebesar Rp101,43 miliar bertenor 6 tahun yang akan digunakan untuk pengembangan pabrik biodiesel dan methanol & glycerin recovery di pabrik Anugerahinti di Gresik.
Sementara itu, kredit modal kerja terbagi dalam 2 jenis yakni US$6,35 juta dengan tenor 6 tahun untuk take over kredit modal kerja US$6,35 juta pada Bank Mutiara. Dana tersebut digunakan untuk modal kerja pabrik biodiesel.
Selanjutnya kredit modal kerja jenis kedua sebesar US$18,67 juta bertenor 1 tahun untuk take over KMK Bank Mutiara sebesar US$3,65 juta dan Rp18 miliar untuk take over KMK Bank Mutiara. Pinjaman dari Bank Mutiara sebelumnya digunakan untuk modal kerja usaha industri biodiesel. Dan sisa plafonnya akan ditambahkan untuk modal kerja industri biodiesel.
Fasilitas pinjaman kredit tersebut mengagunkan tanah dan pabrik biodiesel berikut sarana dan prasarananya atas nama Anugerahinti, mesin-mesin dan peralatan pabrik biodiesel atas nama Anugerahinti, persedian barang dagang atas nama Anugerahinti, dan piutang dagang atas nama Anugerahinti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel