STOCK SPLIT: Produsen Sari Roti Tak Akan Pecah Nilai Nomimal

Bisnis.com,27 Feb 2013, 19:27 WIB
Penulis:

JAKARTA— PT Nippon Indosari Corpindo Tbk tidak berniat melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) guna menggenjot likuiditas saham perseroan di pasar modal.

Apalagi, menurut pantauan Bisnis pergerakan saham emiten berkode saham ROTI itu terbilang cukup aktif, meski tren pergerakan harganya cenderung turun 10,1% secara year to date 2013. Nilai saham ROTI sempat menyentuh level terbaik Rp7.150 per saham terutama pada awal pergantian tahun.

Pada perdagangan Rabu (27/12/2013) saham ROTI ditutup menguat Rp50 (0,81%) ke posisi Rp6.200. Penguatan saham dalam beberapa waktu ke depan akan diyakini berangkat dari rencana ekspansi perseroan membangun 3 pabrik baru.

Realisasi pembangunan 3 pabrik baru masih menunggu kepastian sumber pendanaan dari penerbitan obligasi yang diharapkan disepakati pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Kamis besok (28/2).

“Rencananya, kami akan menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun yang akan dibahas pada RUPSLB nanti,” ujar Sri Mulyana, Sekper Nippon Indosari Corpindo.

Perseroan menargetkan penerbitan obligasi diharapkan terealisasi pada semester II/2013. Selain digunakan untuk membangun pabrik, sebagian dana juga akan digunakan untuk pelunasan utang bank.

Pemegang merek Sari Roti itu membukukan laba bersih Rp149,15 miliar sepanjang tahun lalu, naik 28,66% ketimbang pencapaian tahun sebelumnya senilai Rp115,9 miliar.

Pencapaian itu melampaui ekspektasi manajemen emiten berkode saham ROTI itu yang sempat mematok target sekitar Rp120 miliar—140 miliar. Pertumbuhan laba tahun berjalan itu turut mendongkrak laba bersih per saham hingga Rp147,33 per lembar.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2012, kenaikan laba bersih ditopang pertumbuhan penjualan hingga 46,37% menjadi Rp1,19 triliun dari capaian pada periode sebelumnya sebesar Rp813 miliar. Torehan penjualan tahun lalu merealisasikan target yang diharapkan tembus lebih dari Rp1 triliun. (bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bambang Supriyanto
Terkini