BOCAH TEWAS MISTERIUS: Komnas Perlindungan Anak Bentuk Tim Investigasi

Bisnis.com,06 Mar 2013, 18:47 WIB
Penulis: Yoseph Pencawan


BISNIS.COM, BATAM - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas-PA) akan mengadakan pertemuan dengan Mabes Polri setelah menemukan fakta dari tewasnya empat anak di Batam.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas-PA) Aris Merdeka Sirait mengungkapkan upaya pencarian fakta tersebut dilakukan melalui pembentukan tim investigasi dari Komnas PA.

Tim akan mencari fakta-fakta terkait tewasnya empat anak dalam sebuah mobil di Pasar Cik Puan, Kota Batam, pada 28 Februari lalu.

Keempat anak-anak yang tewas tersebut yakni Maria Yelsan Fenge (6), Cosmas Ferson (4), Wihelmus Rudi (3) dan Aprileus Ama Mado (5).

"Secepatnya segera akan berkoordinasi dengan Mabes Polri terkait hasil penyidikan polisi," kata dia di Batam, Rabu (6/3/2013).

Menurutnya, kasus tewasnya empat anak tersebut masih memerlukan penyelidikan lebih jauh. Karena hingga saat ini belum muncul titik terang kematian anak-anak tersebut.

Melalui asil penyelidikan dari tim pencari fakta Komnas PA, lanjutnya, bisa digunakan sebagai landasan untuk disampaikan pada pihak kepolisian agar bisa membantu proses yang dilakukan polisi saat ini.

Saat ini Komnas PA juga masih menunggu hasil forensik dari Mabes Polri.

"Kami sudah meminta keterangan pada keluarga keempat anak tersebut," katanya.

Direktur Reserse Umum Polda Kepri, Kombes Pol M Fadil mengatakan berdasarkan visum mayat di tempat kejadian perkara (TKP), keempat anak-anak tersebut untuk sementara disimpulkan meninggal karena kehabisan oksigen.

"Visum menunjukkan mereka kehabisan oksigen. Namun kami belum menyimpulkan penyebab mereka kehabisan oksigen," kata dia.

Kepolisian, kata dia, akan terus melakukan penyelidikan terhadap kematian empat anak yang ditemukan pada Kamis malam pada sebuah mobil sedan BM 1306 XS di Pasar Cik Puan.

"Kami masih terus memintai keterangan beberapa saksi. Termasuk dari pihak keluarga," kata dia.(k17/yop)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini