OBLIGASI BTN: Permintaan Capai Rp3,3 Triliun, Kupon Dipatok 7,9%

Bisnis.com,06 Mar 2013, 13:18 WIB
Penulis: Achmad Aris

BISNIS.COM, JAKARTA--PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga Rp3,3 triliun atau 1,65 kali dalam penerbitan obligasi tahap II senilai Rp2 triliun.

Seorang eksekutif yang mengetahui langsung transaksi ini mengungkapkan dengan memertimbangkan kondisi pasar dan demand yang masuk tersebut, perseroan mematok tingkat kupon obligasi bertenor 10 tahun itu sebesar 7,9%.

"Kupon finalnya ditetapkan sama dengan bond sebelumnya yakni 7,9%. Demand-nya mencapai Rp3,3 triliun," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (6/3/2013).

Emiten berkode BBTN itu sebelumnya menawarkan tingkat kupon indikatif pada kisaran 7,25%-8,05% dalam masa penawaran awal alias bookbuilding yang telah dilaksanakan pada 20 Februari-4 Maret 2013.

"Target listing di Bursa Efek Indonesia 27 Maret," tambah sumber itu.

Berdasarkan catatan Bisnis, emisi obligasi ini merupakan bagian dari penerbitan umum berkelanjutan (PUB) perseroan senilai total Rp4 triliun. Pada tahap I, bank BUMN yang fokus pada pembiayaan KPR itu telah menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun pada April tahun lalu.

Dana hasil penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi dalam penerbitan obligasi ini adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, dan PT CIMB Securities Indonesia.

Fitch Ratings sebelumnya telah mengganjar peringkat idAA untuk rencana penerbitan obligasi tahap II ini.

Direktur sekaligus Analis Utama Fitch Indonesia Julita Wikana menilai penetapan peringkat pada level yang sama dengan peringkat utang jangka panjang perseroan karena obligasi ini mencerminkan kewajiban perusahaan yang bersifat langsung, kewajiban tanpa syarat, tanpa jaminan, dan bukan merupakan utang subordinasi dari bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini