BISNIS.COM, JAKARTA—Fahmi Sadiq diangkat sebagai Direktur Utama PT Sucofindo (Persero) periode 2013—2018 menggantikan posisi sebelumnya Arief Safari yang masa jabatannya telah habis.
Pengangkatan Fahmi Sadiq telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), 5 Maret 2013 lalu.
RUPSLB tersebut sekaligus memberhentikan direksi Sucofindo periode 2008—2013 di bawah kepemimpinan Arief Safari.
Adapun dewan direksi yang mendampingi Dirut Fahmi Sadiq, yaitu Rudiyanto, Bambang Isworo, Sufrin Hannan, Beni Agus Permana, dan M. Arif Zainudin.
Sebelum ditunjuk menjadi Dirut Sucofindo, Fahmi Sadiq menjabat sebagai Dirut PT Surveyor Indonesia (Persero).
Pemberhentiannya dari jabatan itu telah disetujui melalui RUPSLB Surveyor yang juga digelar pada 5 Maret 2013 lalu.
Fahmi menuturkan pemegang saham menyetujui penggabungan Surveyor Indonesia ke dalam Sucofindo yang telah difasilitasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Namun, pemegang saham hanya merestui penggunaan nama perusahaan baru tetap menggunakan Sucofindo, bukan Surfindo seperti yang diusulkan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Menurutnya, direksi baru Sucofindo akan fokus pada penyelesaian konsolidasi internal terkait dengan keputusan penggabungan kedua perseroan yang bergerak di sektor jasa surveyor itu.
“Kami akan selesaikan konsolidasi tersebut paling lambat akhir tahun ini dengan target pendapatan sebesar Rp3,2 triliun dengan laba minimal Rp250 miliar di 2013,” kata Fahmi, Kamis (7/3/2013).
Deputi Menteri BUMN bidang Jasa Gatot Trihargo menuturkan kedua perusahaan sudah menyetujui rencana penggabungan tersebut, secara substansi baik pemegang saham mayoritas maupun minoritas.
Adapun pemegang saham minoritas kedua perusahaan adalah PT Societe Generale de Surveillance (SGS) Holding, SA. yang memiliki 5% saham pada Sucofindo dan 10,40% saham Surveyor Indonesia.
Sementara itu, pemerintah menguasai 95% saham Sucofindo dan 85,12% saham Surveyor Indonesia.
Penggabungan kedua BUMN yang bergerak di sektor jasa survei, inspeksi, dan konsultasi tersebut karena memiliki bidang usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel