Ketua KPU Sumut Diancam BOM Lewat SMS

Bisnis.com,09 Mar 2013, 18:50 WIB
Penulis: Yoseph Pencawan

BISNIS.COM, MEDAN - Ketua KPU Sumatra Utara Irham Buana Nasution mendapat ancaman teror bom via short message service (SMS) dari nomor telepon yang tidak dikenal, ingin meledakkan Kantor KPU Provinsi Sumatra Utara, Jalan Perintis Kemerdekaan Medan.

Ancaman teror bom via SMS itu diterima Irham Buana Nasution pada Jumat malam (8/3) sekitar pukul 23.30 Wib berasal dari nomor handphone tidak terdaftar di telepon genggamnya.

"Tadi malam sekitar pukul 23.30 Wib, saya menerima SMS sebanyak 2 kali dari nomor handphone yang tidak saya kenal, berisikan ancaman akan meletakkan bom di Kantor KPU Sumatra Utara," kata Irham Buana Nasution dalam konfrensi persnya, Sabtu (9/3).

Dalam SMS itu, sebut Irham, berisikan "Assalamu'alaikum. wr.wb...Kami dari PBM (Pasukan Bersenjata Mujahiddin) mempunyai senjata AK47, beserta amunisi, bom siap ledak.

PBM dibawah naungan AL-QAEDA akan membawa misi dan fisi memerangi pemerintah yang zalim dan orang-orang kafir. Kami akan intimidasi dan mengacaukan semua kebohongan Pilgubsu karena siapa pun yang menjadi gubernur hanya mementingkan partai dan memperkaya diri sediri. Allah Hu Akbar 3x, tertanda PBM (Pasukan Bersenjata Mujahiddin)".

Sedangkan SMS kedua yang merupakan rangkaian dari SMS pertama, papar Irham, berisikan "Assalamu'alaikum....Allah Hu Akbar 3x, hati-hati dalam waktu dekat ini kami akan meletakkan bom siap ledak di Kantor KPU, di Hotel JW Marriot, di ke Dubes Amerika, ingat ini bukan ancaman tetapi sungguh-sungguh niat kami dalam berjihad dan sudah kami siapkan sejak dari tahun 2011. Jadi himbauan kami kepada umat muslim jangan bepergian melewati tempat-tempat yang sudah kami anggap rawan, ass Allah Hu Akbar 3x,".

Terkait dengan ancaman teror ini, ungkap Irham, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan, Gubsu, Sekdaprovsu, Pangdam dan Kapolda Sumut agar perlu diambil langkah-langkah antisipasi pengamanan.

"Karena ketika ada intimidasi dan teror seperti ini, tentu sangat mengkhawatirkan terhadap proses tahapan Pilkada yang saat ini sedang dilakukannya penghitungan suara," ujar Irham.

Irham meminta perlu ada kepastian keamanan terhadap personil KPU dan sistem keamanan fasilitas KPU. "Penghitungan suara yang dilakukan KPU saat ini merupakan titik rawan paling tiggi. Kami [KPU] tidak ingin penghitungan suara terganggu," ujar Irham.

Irham juga meminta seluruh jajarannya untuk tidak takut dengan berbagai bentuk acaman da intimidasi serta bujuk rayu yang dapat mengganggu proses penghitungan suara.(K14/yop)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini