PASAR SUN: Ruang Koreksi Terbatas Terbuka

Bisnis.com,13 Mar 2013, 10:11 WIB
Penulis: Achmad Aris

BISNIS.COM, JAKARTA--Kembali meningkatnya ketidakpastian pasar global berpotensi membuka ruang koreksi terbatas di pasar surat utang Indonesia pada perdagangan hari ini, Rabu (13/3).

Analis obligasi PT Sucorinvest Central Gani Ariawan mengatakan kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi Eropa meningkat seiring keluarnya data produksi industri dan manufaktur di Inggris yang turun lebih dalam dari perkiraan.

Sementara itu, sambungnya, adanya langkah lembaga pemeringkat Fitch yang menurunkan peringkat Italia dari A- menjadi BBB+ dengan outlook negatif juga menambah kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi di Eropa.

"Meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar global ini tercermin dari kenaikan angka VIX Index semalam serta penguatan pasar surat utang Pemerintah AS, Jerman, dan Inggris, yang diikuti oleh pergerakan bursa saham AS dan Eropa yang terbatas, yang mencerminkan bahwa pelaku pasar mulai beralih pada safe-haven assets," katanya dalam riset pagi ini.

Dengan adanya beberapa sentimen eksternal tersebut, Ariawan memerkirakan berpotensi memberikan tekanan terhadap pergerakan harga di pasar surat utang Indonesia hari ini.

"Selain itu, pelaku pasar diperkirakan juga masih cenderung wait and see terhadap lelang SUN yang akan dilakukan pemerintah hari ini," jelasnya.

Pada perdagangan Senin (11/3/2013), pasar surat utang domestik menguat terbatas di tengah volume perdagangan yang relatif tipis menjelang libur bursa Selasa dan adanya lelang SUN pada Rabu (13/3/2013).

Penguatan ini dimotori oleh SUN bertenor pendek yang mana yield bertenor pendek rata–rata turun 3 basis poin, sementara yield bertenor menengah dan panjang relatif tidak banyak mengalami perubahan dari posisi
penutupan akhir pekan lalu.

"Masih tingginya ekspektasi inflasi 2013 mendorong pelaku pasar cenderung untuk memperpendek durasi sehingga meningkatkan permintaan pada obligasi bertenor pendek," tambahnya.

Seri FR0066 menjadi SBN teraktif di pasar sekunder dengan total volume perdagangan mencapai Rp971,3 miliar. Pada perdagangan obligasi korporasi, MAPI01BCN1 menjadi obligasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp36,0 miliar.

Sementara itu, harga obligasi pemerintah berdenominasi dolar melemah di sepanjang kurva pada perdagangan Senin (11/3/2013). Yield Indo-17, Indo-22, dan Indo-42 masing–masing naik tipis sebesar 1 basis poin, 3 basis poin, dan 3 basis poin ke level 2,29%, 3,35%, dan 4,74%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini