POPPY DHARSONO: Mal Agar Lebih Banyak Rangkul Pengusaha Mode Indonesia

Bisnis.com,14 Mar 2013, 11:26 WIB
Penulis: Fajar Sidik

BISNIS.COM, JAKARTA - Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) mengharapkan keberpihakan kalangan pengelola mal dengan memperkenankan kalangan perancang mode Indonesia membuka gerai di pusat perbelanjaan dengan sewa yang dibayar bulanan.

Poppy Dharsono, Penasehat dan Pendiri APPMI mengatakan saat ini hanya Sebastian Gunawan dan Biyan yang mampu membuka butik sendiri di mal papan atas di dalam negeri, padahal jumlah perancang nasionall banyak yang potensial hasil karyanya.

"Perbolehkan perancang busana Indonesia menyewa lahan di mal per bulan, bukan seperii sekarang harus bayar di muka untuk sewa selama 5 tahun," kata Poppy saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Kamis (14/3/2013).

Sementara itu, harga sewa per bulan saja sudah dinilai mahal oleh kalangan perancang busana dalam negeri, yaitu sekitar US$ 70 per m2 per bulan. Untuk satu gerai atau butik setidaknya membutuhkan luas  30 m2.

Akibat tingginya sewa lahan di mal tersebut, menyebabkan perancang busana nasional tidak sanggup untuk memulai usahanya membuka butik dengan label sendiri di pusat perbelanjaan di dalam negeri.

"Perancang tidak mampu bayar lahan yang mahal, apalagi harus bayar di muka untuk sewa selama 5 tahun," kata Poppy.

APPMI mengharapkan adanya keberpihakan Kementerian Perdagangan untuk membantu para perancang busana potensial di dalam negeri untuk memajukan usahanya dengan membuka gerai di mal.

Seperti halnya yang dilakukan. Di Singapura, ujarnya, para perancang busana dari negara tersebut mendapat tarif yang berbeda jika akan menyewa lahan di mal di negaranya, keberpihakan juga dirasakan perancang Singapura yang ingin memasok barangnya ke department store.

"Harapan saya ada perlakuan khusus dari mal bagi desainer lokal.." kata Poppy.

Untuk melancarkan mewujudkan harapan tersebut, tambahnya, diharapkan Kementerian Perdagangan juga membantu kalangan perancang busana lokal.

Kemendag, ujarnya, diharapkan mendorong pengelola mal unrtuk memberikan perlakuan berbeda pada desainer dalam negeri. "Ada keberpihakan institusi Kemendag," kata Poppy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini