PEKANBARU--PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ), BUMD Pemkab Bengkalis, Riau, akan membangun tambak udang terbesar di Sumatera di atas lahan 90 hektare dengan investasi sekitar Rp30 miliar pada Mei 2013 untuk memenuhi pasar ekspor komoditas tersebut.
Manager Humas & CSR BLJ Haspian Tehe mengatakan pada tahap pertama tambak udang tersebut akan dibangun pada lahan 20 hektare dan akan dikembangkan hingga 90 hektare. Lokasi yang dipilih berada di Desa Sungai Cingam, dekat Pantai Lohong, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Lokasi ini sangat mirip dengan kondisi yang ada di Banyuwangi, yang selama ini dikenal sebagai salah satu sentra budi daya udang jenis vaname.
"Tim BLJ dibantu ahli dari IPB dan ITB sudah melakukan survei dan mengukur ulang lahan yang dibeli dari warga setempat. Lahannya sekitar 90 hektar," kata Haspian kepada Bisnis.com, Minggu (17/3).
Pembangunan tambak akan dilakukan melaliu anak usaha BLJ Agro. Kebutuhan investasi Rp30 miliar akan menggunakan dana internal perusahaan dan mitra bisnis, tidak akan menggunakan suntikan dair ABPD.
Tim BLJ Agro yang terdiri dari tenaga berpengalaman dari IPB dan ITB dalam beberapa pekan ini tengah menyiapkan desain tambak dan peralatan yang diperlukan sambil menyiapkan izin lokasi.
“Jika semua sudah siap, Mei 2013 pembangunan tambaknya dimulai, bulan September tebar bibit udang dan Desember 2013 siap panen,” jelasnya.
Dia mengemukakan berdaarkan analisis bisnis yang dibuat tim, produksi udang ditargetkan bisa mencapai 20 ton per hektare. Dengan luas lahan awal 20 ha, maka panen pertama diharapkan sudah bisa mencapai sekitar 400 ton.
Menurutnya, tujuan pasar juga sudah dijajaki oleh mitra bisnis yang berpengalaman. Hasil produksi udang itu akan dikirim ke pasar di Singapura, Malaysia dan Jepang. Dia menjelaskan, selain di Rupat, pengembangan juga akan dilakukan pada lahan milik Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau seluas 12 ha dan tambak udang Dinas Perikanan Kelautan Bengkalis.
"Selain untuk bisnis, nantinya BLJ akan membina petani desa yang punya lahan untuk dibangun tambak sesuai standar BLJ. Kita libatkan mereka bekerja, kita berikan modal, produksi udangnya akan kita beli, lalu akan kita ekspor," tuturnya..
Dia menjelaskan hasil produksi udang akan disamakan dengan standar ekspor yang diporuksi PT Suri Tani Pemuka (STP) di Kecamatan Rogo Jampi, Banyuwangi. Direktur Utama BLJ Yusrizal Andayani dan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh sudah melakukan survei ke Banyuwangi untuk melihat potensi bisnis udang tersebut. (Asd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel