BISNIS.COM, JAKARTA--Perusahaan asuransi umum PT. Asuransi AXA Indonesia mencatatkan premi Rp425 miliar pada 2012 tumbuh 38% dari capaian periode sebelumnya sebesar Rp306,8 miliar.
Capaian tahun lalu itu 31% berasal dari asuransi kesehatan. Porsi itu meningkat bila dibandingkan dengan premi kecelakaan dan kesehatan 2011 sebesar Rp73,2 miliar atau 28% dari total premi.
Presiden Direktur PT Asuransi AXA Indonesia Elvis Liongosari menguraikan porsi asuransi kesehatan terus membesar. "Kesehatan memang menjadi pendorong utama pertumbuhan tahun lalu dan berlanjut saat ini," ujarnya dalam temu wartawan, Selasa (2/4).
Produk kesehatan AXA, kata dia, dipasarkan melalui sistem penjualan silang, semisal sebagai tindak lanjut perlindungan gedung maupun mal. Selain itu, produk kesehatan juga ditawarkan melalui bancassurance.
"Ada produk khusus debitur HSBC yang bisa akses rumah sakit di negara manapun," jelasnya. "Kami produk [kesehatan] belasan, tapi prinsipnya bisa menyesuaikan dengan permintaan pasar."
Elvis menguraikan dari total premi yang dihimpun, broker berkontribusi 47%, dari 535 orang agen menyumbang 38% dan sisanya dari bancassurance serta penjualan langsung. Jajarannya tahun ini menargetkan memperluas pasar asuransi kesehatan di Makassar dan Balikpapan.
Target perluasan pasar asuransi kesehatan itu menurutnya tak akan terhambat Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Pasalnya, ada pasar yang merasa jaminan dasar yang dikelola pemerintah itu tak cukup sehingga perlindungan tambahan.
"Kami melihat 2014 [saat BPJS kesehatan dilaksanakan] ada kesempatan untuk memperbesar market dengan peningkatan layanan," tegasnya.
Soal target pertumbuhan 2013 dan porsi premi tahun lalu, Elvis belum bisa memaparkan. Meski demikian, pertumbuhan premi tahun ini menurutnya akan lebih besar dibanding pertumbuhan tahun lalu, terutama didukung perluasan pasar Indonesia timur. (IF)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel